Kalau Rakyat Menginginkan; Sultan Siap Maju Capres

BANDUNG (KR) - Meski sejumlah partai politik sudah meminangnya, namun Sri Sultan Hamengku Buwono X hingga saat ini belum bersedia memberi kepastian apakah akan maju menjadi calon presiden (capres) atau tidak. Untuk menentukan sikapnya, Raja Kraton Yogya ini akan melihat apakah rakyat menginginkan atau tidak.

”Saya maju atau tidak tergantung apakah rakyat menginginkan. Kalau memang diinginkan saya akan maju. Permintaan dari rakyat itu lalu saya proses sesuai ketentuan dari partai. Jadi bukannya karena merasa diri saya mampu lalu mendaftar ke parpol yang akan dijadikan kendaraan politik,” kata Sultan saat makan siang bersama wartawan di Bandung, Sabtu (23/2).

Kalaupun nanti dirinya maju dalam Pilpres, lanjutnya sebagaimana dikutip Antara, tidak untuk memperebutkan kekuasaan, karena kekuasaan bukan untuk diperebutkan, melainkan amanah yang harus diterima. ”Menurut pemahaman dari orangtua saya, kekuasan bukanlah sesuatu untuk diperebutkan, melainkan amanah yang harus diterima. Jadi kalau saya maju itu untuk melaksanakan amanah, bukan mengukur diri sendiri lalu datang ke partai politik untuk didaftarkan. Jadi terserah rakyat mau memberikan amanah itu atau tidak,” katanya.
”Kalau saya maju untuk kalah, untuk apa? Kekuasaan itu kewajiban sebagai bentuk amanah yang harus diemban. Saya lihat dulu apa masyarakat mendorong saya atau tidak,” tambahnya.
Ketika ditanya kenapa terlihat malu dan ragu-ragu mencalonkan diri, Sultan mengatakan, ”Bukan malu, tetapi sebagai gubernur, saya tidak ingin dianggap tidak beretika, karena berkompetisi dengan atasan saya (presiden, red). Saya bukannya tidak mau tapi saya takut dianggap tidak punya etika oleh kerabat dan sesepuh di sana (Yogyakarta). Ada beberapa proses yang harus saya lewati,” katanya.”
Sedang saat ditanya apakah setuju dengan sistem konvensi, ia mengatakan konvensi bisa saja tidak dilakukan, misalnya diganti rapat pimpinan. ”Yang penting harus diuji seberapa jauh pemahaman tentang wawasan kebangsaan. Masalahnya, menurut aturan, mereka yang mencalonkan diri harus lewat konvensi,” katanya. (Fie)-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor