KANTONG PARKIR DI LUAR MALIOBORO; Kurangi Kepadatan dan Kesemrawutan

YOGYA (KR) - Pemkot Yogya secara bertahap akan melakukan penataan Kawasan Malioboro. Salah satunya adalah penataan parkir yang sampai sekarang masih banyak dikeluhkan pengunjung karena semrawut. Untuk mengurangi kesemrawutan ini, pemkot juga telah menyiapkan lahan parkir di luar Malioboro. Hal ini sekaligus mengakomodir kepentingan masyarakat yang menginginkan Malioboro sebagai kawasan pejalan kaki.

Kepala Bappeda Kota Yogya, Tri Joko Susanto, belum lama ini, mengungkapkan hal itu terkait penataan Kawasan Malioboro. "Penataan Malioboro terus kita lakukan secara bertahap. Saat ini kita masih melakukan kajian apa yang diinginkan masyarakat. Kita juga akan mencarikan investor untuk menata beberapa titik strategis," katanya.


Menurutnya tahun 2009 investor siap mendampingi penataan Malioboro. Namun baru difokuskan mulai Tugu sampai pada titik nol kilometer. Terutama pemanfaatan lahan kosong di utara Stasiun Tugu, pemkot akan menjalin kerja sama dengan PT KAI, pemprop dan pihak Kraton.

Sampai saat ini yang masih dikeluhkan masyarakat adalah terkait dengan parkir. Ke depan, pihaknya akan mengendalikan agar tidak semua parkir bisa masuk ke Malioboro.
Pemkot sudah menyiapkan 8 titik di luar Malioboro, yakni di Abu Bakar Ali, selatan Pasar Beringharjo, Senopati, Ngabean, Taman Yuwono (Dagen) dan di dekat Kanwil PU. "Pengendalian parkir ini untuk mengurangi kepadatan Malioboro dan mempermudah akses ke objek wisata lainnya, seperti Kraton, Taman Sari dan Pasar Ngasem. Tahun ini kita mulai melakukan studi," kata Tri Joko.

Ditambahkan, penataan Kawasan Malioboro ini juga mendapat bantuan dari pusat melalui Menteri Perekonomian untuk sektor pemulihan. Dalam melakukan upaya penataan ini, pemkot juga melakukan kajian dengan mengakomodir kepentingan masyarakat, pedagang dan pengusaha. (R-3)-f

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor