Sejarah dan Dinamika UII

Semangat yang begitu besar untuk mendirikan sekolah tinggi yang dijiwai Islam sudah muncul di masyarakat Indonesia, jauh sebelum Indonesia merdeka. Sebagai partai Islam, Masjoemi (Madjelis Sjoero Moeslimin Indonesia) pada awal tahun 1945 melalui rapatnya menghasilkan keputusan penting, salah satunya adalah pendirian perguruan tinggi Islam dengan nama Sekolah Tinggi Islam (STI). Untuk merealisasikan keputusan tersebut dibentuk Panitia Perencanaan Pendirian STI dengan Ketua: Drs Moh. Hatta; Wakil Ketua: Mr. Suwandi; Sekretaris: Dr Ahmad Ramali; serta Anggota: KH. Mas Mansur; KH. A. Wahid Hasyim; KH. R Fatchurrahman Kafrawi; KH. Farid Ma'ruf; dan KH. Abdul Kahar Muzakkir. STI secara resmi dibuka di Jakarta pada tanggal 8 Juli 1945, bertepatan dengan hari Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW.

Melihat kebutuhan masyarakat akan pendidikan dari perguruan tinggi yang mampu mengajarkan ilmu-ilmu agama secara integral dengan ilmu-ilmu umum, maka pada tanggal 3 November 1947 dibentuk Panitia Perbaikan STI yang terdiri dari Ketua: KH. Fatchurrahman Kafrawi; Wakil Ketua: H. Farid Ma'roef; Sekretaris: K. Malikus Suparto; dengan Anggota: KH. Wachid Hasyim; KH. A. Kahar Muzakkir, Drs Sigit, Mr. Soenarjo, Dr. A. Ramali, M. Kartosudarmo dan Sulaiman. Pada tanggal 14 Desember 1947 Panitia Perbaikan STI memutuskan mengembangkan STI menjadi University Islam Indonesia (UII).


Pada mulanya UII baru memiliki empat fakultas yaitu: Fakultas Agama, Fakultas Hukum, Fakultas Pendidikan dan Fakultas Ekonomi, yang dibuka secara resmi pada tanggal 5 Juni 1948 di Pendopo Dalem Kepatihan Yogyakarta. Lebih kurang tujuh bulan setelah diresmikan yaitu pada tanggal 19 Desember 1948, UII terpaksa ditutup akibat agresi militer Belanda ke Yogyakarta. Agresi tersebut mengundang para mahasiswa, pengurus dan dosen UII untuk ikut bergabung dalam Angkatan Perang Sabil di bawah pimpinan para ulama, untuk bergerilya melawan Belanda.


Masa Pertumbuhan UII berlangsung antara tahun 1950-1960. Pada masa ini, UII mengalami periode terberat, karena disamping jumlah mahasiswanya hanya sekitar 100 orang untuk tempat kuliahnyapun masih menggunakan gedung atau rumah tinggal yang bukan dikhususkan untuk kuliah. Tempat kuliah untuk "Tingkat Pendahuluan" masih menumpang di Pendopo Ngadiwinatan, sedangkan perkuliahan untuk fakultas-fakultas di UII masih dilaksanakan secara berpindah-pindah, diantaranya di Masjid Syuhada, Terban Taman (sekarang Jl. Cik Ditiro) atau di rumah dosen, diantaranya di rumah KH. Hannad Noor (Kauman), Prof. Mr. Notosusanto (Jl. Tamansiswa) dan Prof. Mr. A.G. Pringgodigdo (Jetis).


Masa Pengembangan UII berlangsung antara tahun 1961-1970. Terdapat dua periode kepemimpinan Rektor di UII pada masa ini, yaitu periode Prof. Mr. R.H.A. Kasmat Bahuwinangun (1960-1963) dan periode Prof. Dr. Dr. Sardjito (1964-1970). Pada periode kepemimpinan Prof. Mr. R.H.A. Kasmat Bahuwinangun, UII berkembang lebih maju dengan dibukanya kembali Fakultas Agama, dan Fakultas Tarbiyah di Yogyakarta, serta pembukaan cabang UII di Surakarta untuk Fakultas Syari'ah dan Tarbiyah, serta di Purwokerto untuk Fakultas Hukum dan Syari'ah. Pada periode 1964-1970, di bawah kepemimpinan Prof. Dr. Sardjito, UII berkembang lebih pesat lagi dengan 22 buah fakultas; baik yang berada di Yogyakarta, ataupun cabang-cabang UII di beberapa kota yaitu Surakarta, Madiun, Purwokerto, Gorontalo, Bangil, Cirebon, dan Klaten. Tidak lama setelah periode ini, karena adanya peraturan pemerintah yang melarang adanya cabang-cabang yang tidak memiliki status sama dengan induknya, maka UII terpaksa harus melepaskan cabang-cabangnya. Cabang yang terakhir dilepaskan adalah Fakultas Kedokteran UII di Surakarta, pada tahun 1975.


Periode 1970-1982 merupakan periode yang penuh dinamika. Selama tahun 1970-1971 perkuliahan di UII masih menggunakan tempat kuliah yang disewa dari pihak lain, dan mulai memikirkan, merencanakan, dan mengumpulkan dana untuk memiliki sendiri gedung perkantoran dan perkuliahan yang representatif. Pada akhir tahun 1972 dimulailah pembangunan fisik perkantoran dan ruang kuliah UII di Jl. Cik Di Tiro No. 1 Yogyakarta, dilanjutkan dengan pembangunan Kampus Demangan Baru, Kampus Taman Siswa, dan Kampus Sorowajan. Pada tahun 1973 UII mulai mengangkat dosen tetap melalui peraturan Ikatan Dinas UII. Selanjutnya, sejak tahun 1978 beberapa fakultas memperoleh status Terdaftar maupun Diakui dan sejak tahun 1982 beberapa fakultas memperoleh status Disamakan. Pada tahun 1980, UII mulai membangun kerjasama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun luar negeri antara lain dengan Universitas Gajah Mada, IKIP, IAIN Yogyakarta, King Abdul Aziz University, dan The Asia Foundation.


Perkembangan UII secara fisik, akademik maupun kelembagaan terus berlanjut hingga sekarang. Sejak awal tahun 1990, UII mulai membangun Kampus Terpadu UII di Jl. Kaliurang km 14,5 Sleman, D.I.Yogyakarta di atas lahan seluas lebih dari 35 hektar. Sampai awal tahun 2007 UII memiliki 8 fakultas dengan berbagai jenjang dan program studi. Fakultas Ekonomi memiliki jenjang Pascasarjana (S2 dan S3), S-1 (Reguler dan Internasional Program), serta D-3; Fakultas Hukum memiliki jenjang Pascasarjana (S2 dan S3), S1 (Reguler dan Internasional Program), serta Profesi; Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan memiliki jenjang Pascasarjana (S2), dan S1 (Reguler); Fakultas Teknologi Industri memiliki jenjang Pascasarjana (S2), serta S-1 (Reguler dan Internasional Program); Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya memiliki jenjang Pascasarjana (S2), Fakultas Ilmu Agama Islam memiliki jenjang Pascasarjana (S2), dan S1 (Reguler); Fakultas Kedokteran memiliki jenjang S1 (Reguler); Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam jenjang S-1 (Reguler), jenjang D-3, serta profesi.


UII juga memiliki unsur penunjang yang terdiri dari Badan dan Direktorat yaitu: Badan Pengembangan Akademik; Badan Penjaminan Mutu; Badan Sistem Informasi; Badan Etika dan Hukum; Badan Perencana; Direktorat Akademik; Direktorat Perpustakaan; Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat; Direktorat Keuangan dan Anggaran; Direktorat Organisasi dan SDM; Direktorat Sarana dan Prasarana; Direktorat Pemasaran, Kerjasama dan Alumni; Direktorat Pendidikan dan Pengembangan Agama Islam, Direktorat Pembinaan Bakat/Minat dan Kesejahteraan Mahasiswa.


http://www.uii.ac.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor