WASPADAI PENIMBUNAN ; Harga Migor Tembus Rp 15.500/Kg
gettyimages |
Dari pantauan saya, masyarakat nampaknya lebih memilih migor kemasan yang lebih murah. Bahkan di beberapa lokasi, ada yang memborong migor kemasan. Saya khawatir, kondisi ini ditangkap oknum untuk menimbun migor. Jika pasokan turun, harga pasti akan makin naik," kata Anggota Komisi B DPRD DIY Esti Wijayati. Harga migor terus melesat naik. Berdasarkan pantauan KR, harga sawit curah naik dari Rp 13.500/kg menjadi Rp 14.000/kg dan barco naik dari Rp 15.000/kg menjadi Rp 15.500/kg. Hasil pantauan Disperindagkop di Pasar Beringharjo, Kranggan dan Demangan, kemarin, harga rata-rata sawit Rp 13.750/kg, naik dari Rp 13.300.
Harga tak terkendali ini mengakibatkan omset penjualan pedagang migor turun drastis. "Sebelum naik, saya bisa menghabiskan 5-6 jerigen sehari, namun sekarang maksimal hanya 2 jerigen. Konsumen banyak yang beralih ke migor kemasan yang harganya hanya naik sekitar 7 persen menjadi Rp 13 ribu, sehingga jatuhnya lebih murah," kata Mumun (35) pedagang Pasar Kranggan. Esti mendesak, pemerintah agar segera operasi pasar meski tak efektif menurunkan harga. Sementara Disperindagkop DIY menyatakan kuota subsidi DIY baru akan ditentukan hari ini, Kamis (6/3) melalui rapat di Jakarta.
"Hingga kini, kami belum mengetahui kuota subsidi DIY dari rencana pencairan subsidi tahap awal sebesar Rp 82 miliar dari APBN 2008. Kamis (6/3) ini, kami akan mengikuti rapat di Jakarta, membahas rencana penyaluran dan kuota DIY dari subsidi migor untuk rumah tangga miskin (RTM)," kata Kepala Seksi Pengadaan dan Penyaluran Disperindagkop DIY Dra Setyowati. Ia mengaku tak tahu persis penyebab naiknya harga mengingat tak ada masalah dalam distribusi. (M-4/*-4)-f
Komentar
Posting Komentar