Mereka Yang Mengikuti Unas Susulan di Rumah Sakit

RADAR JOGJA - Novi Optimistis, Lia Diberi Kelonggaran Tuntaskan Soal
Lantaran berbagai alasan, beberapa siswa tidak bisa mengikuti ujian nasional (Unas) sesuai jadwal. Ini pula yang dialami beberapa siswi sehingga terpaksa melakukan ujian susulan. Ironisnya, itu dilakukan di rumah sakit, seperti yang dialami dua siswi di RSU PKU Muhammadiyah Bantul.

MIFTAHUDIN, Bantul
---
Dengan raut muka kesedihan, Ny Daimah sesekali menyeka matanya yang sembab. Di sampingnya, Lia Mayaningtyas berbaring lemas di tempat tidur sambil memegang lembar jawaban dan soal. Hari itu, siswi SMK I Sewon Jurusan Tata Busana itu mengerjakan soal Bahasa Indonesia.

Sesekali Lia nampak meringis menahan sakit. Kertas-kertas soal pun diletakkan dan kembali memejamkan matanya. Ia istirahat sejenak. Maklum, kata Daimah, anaknya akan merasakan sakit di bagian kepala jika digunakan berfikir terlalu berat. "Kata dokter, dia radang selaput otak," kata Daimah saat mendamping anaknya di Ruang Ayub III-5 RSU PKU Muhammadiyah, kemarin.

Dua guru dan dua pengawas yang mendampingi Lia mengerjakan soal, sepertinya memaklumi kondisi siswi itu. Karenanya, mereka sengaja memberikan kelonggaran waktu untuk menuntaskan semua soal. Dan sepertinya, dia juga akan mengalami kondisi itu hari ini dan besok. Sebab, warga Diro, Pendowoharjo, Sewon, itu masih harus mengerjakan soal Bahasa Inggris dan Matematika.

Mengerjakan soal di atas pembaringan juga dilakukan Novi Sari Rahayu. Bedanya, siswi kelas tiga SMF Jogja ini bisa mengerjakan sambil duduk. Warga Parangtritis, Kretek, Bantul, ini berdasarkan diagnosa rumah sakit menderita Stepven Jonshon Syndrome. Dia mengalami alergi obat yang menyebabkan di beberapa bagian tubuhnya berbintik-bintik hitam.

Di hari pertama ujian susulan kemarin, Novi didampingi Suryati, ibu kandungnya, dan dua teman sekolahnya mengerjakan 50 soal Bahasa Indonesia. Meski berada di rumah sakit, Novi mengaku tetap dapat berkonsentrasi mengerjakan soal karena telah mempersiapkan materi ujian pada malam sebelumnya. "Saya optimistis bisa meraih nilai optimal dalam mata ujian nasional ini," katanya, usai mengerjakan soal di Ruang Jusuf.

Data dari Dinas Pendidikan Nasional Bantul menyebutkan, sebanyak 39 siswa mengikuti ujian susulan ini. Menurut Kasubag Perencanaan Dinas Pendidikan Bantul Bobot Arifianto, selain di rumah sakit ujian susulan juga dilaksanakan di empat sekolah masing-masing SMA 1 Bantul, SMA I Sewon, SMK 1 Sewon dan SMK 2 Kasihan. ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor