Rektor Minta Kapolda Terjunkan Tim

Usut Dugaan Jual Beli Soal dan Jawaban Utul
RADAR JOGJA - Rektor UGM Prof Dr Ir Sudjarwadi mengaku pihaknya sudah koordinasi dengan Kapolda DIJ Brigjen Pol Dr Untung S Radjab SH untuk melacak kemungkinan adanya jual beli soal dan jawaban dalam ujian tulis (Utul) Unjian Masuk (UM) UGM. Kalau benar ada, rektor meminta untuk diusut tuntas.

"Saya sudah meminta Kapolda menugaskan tim khusus untuk melacak dan mengusut kasus ini. Tapi, nggak usah disebarluaskan dulu, nanti malah nggak jadi berbuat," ujar Rektor Sudjarwadi menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela memantau langsung pelaksanaan Utul UM UGM kemarin.

Rektor kemarin meninjau pelaksanaan Utul UM di Fakultas Peternakan, Fakultas Kedokteran Hewan, gedung Pascasarjana dan Fakultas Teknik UGM. Ikut dalam rombongan ini, Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Prof Retno S Sudibyo, Direktur Kemahasiswaan Drs Haryanto, Ketua UM UGM Dr Ir Budi Prasetyo dan Kepala Humas dan Keprotokolan Suryo Baskoro.

Sedianya, di Fakultas Peternakan rektor akan memberikan semangat pada peserta UM yang berkebutuhan khusus tuna netra yaitu Abdul Fikri. Namun, sesampainya di lokasi ujian, Fikri belum berada di tempat. Padahal waktu pelaksanaan ujian sudah dimulai. "Ya, gak papa kalau belum datang, tapi tetap tidak ada perpanjangan waktu," ujar rektor.

Rektor kemudian ke Fakultas Kedokteran Hewan (FKH). Di tempat ini dia secara khusus juga memberikan semangat kepada salah satu peserta yang menderita patah kaki akibat kecelakaan. Di lokasi ini, Sudjarwadi juga sempat menegur puluhan wartawan foto dan televisi yang berusaha mengambil gambar pelaksanaan UM UGM.

"E..e..jangan masuk. Ayo keluar, nanti mengganggu peserta," tegur rektor sambil melambaikan tangannya. Saat meninggalkan tempat ujian, rektor sempat dibuat tersenyum. Ini karena ia melihat beberapa poster yang ditempel di beberapa dinding dan papan. Poster ini berisi tulisan: Kurs UGM # 200 juta, SPMA why not..., UGM itu kampus kerakyatan dan Tidak ada Korelasi besarnya SMPA dengan diterima atau tidak.

Tulisan ini dibuat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa UGM. Selain menempelkan beberapa poster, BEM KM juga membuka posko pengaduan di setiap lokasi ujian. "Ah, nggak usah ditanggapi. Biarkan saja, namanya juga orang banyak," ujar rektor saat ditanya komentarnya soal tulisan-tulisan itu.

Sementara itu, secara keseluruhan pelaksanaan UM yang digelar serentak di 10 kota di Indonesia berjalan lancar. Sebanyak 34.347 peserta bersaing untuk memperebutkan 4.000 kursi. Peserta terdiri 19.500 kelompok IPA, 9.412 IPS dan 5.435 kelompok IPC. Kursi mahasiswa baru UGM yang disediakan 6.500 kursi.

Sebelum ujian dimulai, pengawas melakukan screening kepada peserta. Ini untuk mengantisipasi para peserta yang membawa sejumlah alat seperti kalkulator dan handphone. Dalam ujian ini, setiap 10 peserta diawasi satu pengawas. "Jumlah pengawas yang kami terjunkan sekitar 3.400 orang," kata Ketua Panitia UM UGM Budi Prasetyo.

Selain di UGM, UM di Jogja juga digelar di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Untuk wilayah Jogjakarta UM UGM diikuti 20.958 peserta. Sedang sementara sembilan kota lainnya jumlah peserta yakni Jakarta sebanyak 4.120 peserta, Pekanbaru (2.304), Madiun (1.584), Tangerang (1.538), Cirebon (1.072), Palembang (819) dan Balikpapan (780).

Di Jogja, ada lima peserta yang mendapat perlakuan khusus karena kondisi kesehatannya. Kelima peserta itu adalah Abdul Fikri dari SMA Muhammadiyah 4 Jogja (tuna netra), Dita Khoirunisa dari SMAN 6 Jogja, Umun Soffa dari SMAN 1 Ngaglik dan Hanifah Nur Hasanah dari Ponpes Darussalam Gontor, ketiganya mengalami patah kaki.

Sementara Indah Permana Sari dari SMA Kesatrian Semarang juga mendapat perlakuan khusus karena menderita low vision. Pengumuman Utul UM UGM ini recanananya akan dilaksanakan 7 Juni mendatang. (sam)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor