KENAIKAN HARGA BERNUANSA POLITIS; Aksi Demo BBM Sempat Ricuh
YOGYA (KR) - Aksi demonstrasi puluhan mahasiswa yang tergabung dalam HMI MPO Cabang Yogyakarta di Kantor Pertamina sempat ricuh. Massa yang ingin masuk ke kantor Pertamina dihalangi puluhan petugas kepolisian Poltabes Yogyakarta hingga terjadi saling dorong antara kedua pihak.
Namun peristiwa tak berlangsung lama, massa melanjutkan aksi ke sepanjang Malioboro menuju Gedung DPRD DIY dan Kepatihan. Mereka melampiaskan kekecewaan dengan aksi membakar replika tangki di Perempatan Kantor Pos Besar sebelum akhirnya membubarkan diri.
Mahasiswa menuntut pemerintah mengeluarkan kebijakan lebih berpihak pada rakyat dengan tak menaikkan harga BBM atau liberalisasi sektor migas. Rencana menaikkan harga BBM pemerintah ini, oleh massa aksi ditengarai membawa kepentingan politik tertentu.
"Masih jelas dalam ingatan, pemimpin kita menjanjikan tak akan menaikkan BBM. BBM naik sama saja dengan bertambahnya rakyat miskin akibat pendapatan tak meningkat namun harga bahan pokok semakin melambung. Namun pemerintah tetap ngotot menaikkan BBM.," seru massa aksi.
Aksi penolakan seruan kenaikan harga BBM juga dilakukan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Djazman Alindi Kota Yogyakarta. Mereka menuntut pemerintah untuk mewujudkan kemandirian bangsa, menasionalisasi asset bangsa, menolak intervensi asing hingga subsidi pendidikan 100 persen.
Koordinator umum aksi M Rivai Tuhuleley mengatakan pemerintah seolah memisahkan hubungan kenaikan harga BBM dengan sektor lain. Menurutnya, dampak kenaikan BBM tak hanya pada sektor tertentu tetapi berbagai bidang, termasuk ekonomi, pendidikan, politik dan sosial budaya.
"Kebijakan ini sama saja dengan potong kompas dan jalan pintas pemerintah yang tak mempedulikan rakyat. Mereka tak belajar bagaimana gagalnya program BLT yang malah menjadikan rakyat Indonesia seperti pengemis. BLT hanya menjadi amplop politik pejabat saja," jelasnya.
Di DPRD DIY, massa ditemui Ketua DPRD DIY Drs Djuwarto, Arif Rahman Hakim (PKS) dan Imam Sujangi (FPAN). Djuwarto sendiri berjanji memfasilitasi tuntutan massa dan jika diperlukan akan turut berdemo ke Jakarta. Ikut menemui pendemo IMM, yakni H Soekamto dari Fraksi Kebangkitan Bangsa. "Kami sudah jauh hari menolak rencana kenaikan harga BBM. Karena kenaikan itu akan menyengsarakan rakyat," kata Soekamto. (M-4/Jon)-f
Namun peristiwa tak berlangsung lama, massa melanjutkan aksi ke sepanjang Malioboro menuju Gedung DPRD DIY dan Kepatihan. Mereka melampiaskan kekecewaan dengan aksi membakar replika tangki di Perempatan Kantor Pos Besar sebelum akhirnya membubarkan diri.
Mahasiswa menuntut pemerintah mengeluarkan kebijakan lebih berpihak pada rakyat dengan tak menaikkan harga BBM atau liberalisasi sektor migas. Rencana menaikkan harga BBM pemerintah ini, oleh massa aksi ditengarai membawa kepentingan politik tertentu.
"Masih jelas dalam ingatan, pemimpin kita menjanjikan tak akan menaikkan BBM. BBM naik sama saja dengan bertambahnya rakyat miskin akibat pendapatan tak meningkat namun harga bahan pokok semakin melambung. Namun pemerintah tetap ngotot menaikkan BBM.," seru massa aksi.
Aksi penolakan seruan kenaikan harga BBM juga dilakukan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Djazman Alindi Kota Yogyakarta. Mereka menuntut pemerintah untuk mewujudkan kemandirian bangsa, menasionalisasi asset bangsa, menolak intervensi asing hingga subsidi pendidikan 100 persen.
Koordinator umum aksi M Rivai Tuhuleley mengatakan pemerintah seolah memisahkan hubungan kenaikan harga BBM dengan sektor lain. Menurutnya, dampak kenaikan BBM tak hanya pada sektor tertentu tetapi berbagai bidang, termasuk ekonomi, pendidikan, politik dan sosial budaya.
"Kebijakan ini sama saja dengan potong kompas dan jalan pintas pemerintah yang tak mempedulikan rakyat. Mereka tak belajar bagaimana gagalnya program BLT yang malah menjadikan rakyat Indonesia seperti pengemis. BLT hanya menjadi amplop politik pejabat saja," jelasnya.
Di DPRD DIY, massa ditemui Ketua DPRD DIY Drs Djuwarto, Arif Rahman Hakim (PKS) dan Imam Sujangi (FPAN). Djuwarto sendiri berjanji memfasilitasi tuntutan massa dan jika diperlukan akan turut berdemo ke Jakarta. Ikut menemui pendemo IMM, yakni H Soekamto dari Fraksi Kebangkitan Bangsa. "Kami sudah jauh hari menolak rencana kenaikan harga BBM. Karena kenaikan itu akan menyengsarakan rakyat," kata Soekamto. (M-4/Jon)-f
Komentar
Posting Komentar