Kepergian Wali Kota Jangan Dipolemikkan

JOGJA - Partai Demokrat Kota Jogja meminta polemik kepergian Wali Kota Herry Zudianto ke Jepang dan Korea dihentikan. Partai Demokrat juga meminta kepergian Herry ke luar negeri tidak dikaitkan dengan program bantuan langsung tunai (BLT).

"Saya kira tidak perlu dipolemikkan. Toh, kepergian wali kota sudah direncanakan jauh sebelumnya," kata Ketua DPD Partai Demokrat Kota Jogja RM Sinarbiyat Nujanat SE kemarin.

Partai yang ikut menyumbang kemenangan Herry Zudianto sebagai Wali Kota pada pilkada 2006 ini menyatakan, kepergian Herry ke Jepang dan Korea sangat positif. Kunjungan tersebut memberi kontribusi terhadap pengembangan pariwisata di Jogja.

Indikator sinyal positif tersebut dibuktikan terjadinya pertemuan dengan 100 travel biro di Osaka untuk kepentingan promosi pariwisata. Sedangkan di Korea, rombongan juga melakukan pertemuan dengan petinggi LG. Pertemuan itu berharap, LG menjadi sponsorship tekno digital di Taman Pintar.

"Justru saya berharap, promosi keluar ini harus diimbangi kesiapan internal pemkot dan juga para stakeholder pariwisata di kota Jogja," katanya.

Misalnya menyuguhkan obyek-obyek wisata, atraksi seni dan budaya serta menyiapkan kalender even pariwisata tahunan secara cepat dan lengkap. Hanya, Sinarbiyat setengah meragukan kemampuan pemkot untuk membuat sektor pariwisata menjadi lebih hidup dan mendatangkan wisatawan.

Ketua DPRD Kota Jogja Arif Noor Hartanto SIP (Inung) berpendapat senada. Ia percaya kepergian Herry ke Korea dan Jepang mendampingi Gubernur Sultan HB X memberi manfaat bagi Jogja. Ia yakin, kepergian Herry ke dua negara tersebut tidak akan mengganggu kinerja dan pelayanan pemerintah terhadap rakyat. Sebab otomatis, Wawali Haryadi Suyuti sebagai pendampingnya akan menggantikan peran Herry.

Inung hanya meminta agar sepulang dari lawatan ke luar negeri, Herry secepatnya menindaklanjuti hasil pertemuan di Korea dan Jepang.

Bagaimana dengan rencana kepergian Wawali Haryadi Suyuti ke Turki? Inung meminta rencana lawatan ke Turki dikaji kembali. Kepergian tersebut memberi kontribusi bagi masyarakat Jogja atau sebaliknya. "Kalau misalnya memenuhi asas manfaat, kenapa tidak? Tapi, kunjungan tersebut juga harus mempertimbangkan tuntutan efisiensi dan pemanfaatan," sarannya.

Sementara itu dalam email yang dikirimkan kemarin, Herry kembali menegaskan bahwa program ke Jepang adalah program yang sudah dirancang dua bulan lalu dan tidak mungkin dibatalkan mendadak. Sebab itu juga menyangkut jadwal dengan berbagai institusi/pejabat-pejabat pemerintahan Jepang.

"Dan tentunya jangan dikaitkan dengan kenaikan harga BBM yang saya sendiri juga tidak tahu sebelumnya kapan kebijakan tersebut diputuskan pemerintah," tandas Herry.

Tujuan kunjungan ini, lanjut Herry, bermacam-macam dari. diskusi masalah penanganan bencana dengan berbagai instansi di Jepang, pemasaran pariwisata dengan bertemu 100 pengusaha travel biro dan lain-lain. "Dan itu akan saya laporkan harian," jelasnya. (uki)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor