Kesalahan Cetak Warnai Unas SMP

Siswa Khawatirkan Mapel IPA
RADAR JOGJA - Kesalahan cetak pada lembar soal yang dibagikan ke siswa mewarnai ujian nasional (Unas) SMP hari pertama di Jogja, kemarin. Kesalahan cetak soal ini terjadi di hampir semua sekolah.

"Mulai tinta mblobor, tercetak separo hingga tidak tercetak sama sekali. Memang kesalahan ini ini tidak berpengaruh besar pada pelaksanaan unas," papar Wakil Koordinator Tim Pemantau Independen (TPI) Dr Rochmat Wahab kemarin.

Rochmat menambahkan, beberapa sekolah menganggap kesalahan cetak ini hal yang biasa. Tapi menurutnya, ini merupakan bagian kualitas dan mutu pelaksanaan Unas. "Memang kalau hanya satu soal nggak pengaruh. Tapi kalau di semua sekolah, berapa kerugian yang ditimbulkan," sergahnya.

Tapi menurutnya, kesalahan cetak ini seharusnya bisa diantisipasi sejak dini. Dengan pengawasan baik kesalahan ini tidak harus terjadi. "Kalau memang bisa baik, kenapa harus ada kesalahan," ingat Rochmat.

Dari pantauan yag dilakukan koran ini di sejumlah sekolah, kesalahan cetak memang terjadi pada lembar soal. Di SMP 2 Gamping misalnya, dari 180 soal yang dibagikan pada siswa, ada dua buah yang rusak. Di sekolah ini ada 170 siswa peserta unas.

"Tadi ada dua soal yang halamannya kosong. Tapi sudah saya ganti dari sisa soal yang ada," ujar anggota TPI Giriyanti di sela-sela pemantauan ujian.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Panitia Unas SMP 6 Jogja Bayu. Dia mengungkapkan, pada Unas hari pertama ini ada dua soal yang rusak di tempatnya. "Tadi ada yang tintanya mblobor dan tercetak separo," katanya.

Sementara itu, beberapa siswa mengaku tidak menemui kesulitan dalam mengerjakan soal Unas. Materi soal yang diujikan rata-rata sudah pernah diberikan. "Nggak ada masalah Mas. Kami bisa mengerjakan," aku Abraham siswa SMP 6 Jogja.

Tapi yang dikhawatirkan sejumlah siswa adalah mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA). Sebab selain materinya cukup banyak, mapel IPA baru diujikan tahun ini. "Kami belum ada gambaran seperti mapel yang lain. Kalau mapel lain kami bisa belajar dari kisi-kisi soal tahun-tahun sebelumnya," katanya. (sam)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor