Wali Kota Diminta segera Pulang

Ke Jepang Promosi Wisata, ke Korea Cari Sponsor
RADAR JOGJA - Wali Kota Herry diminta memperpendek lawatan ke luar negeri dan segera pulang ke Jogja. Ini, agar wali kota bisa mendampingi dan memantau secara langsung masyarakat yang sedang mendapat tambahan beban akibat kenaikan harga BBM.

Permintaan itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Jogja Dwi Budi S, kemarin. Dwi juga meminta Herry bersama pejabat pemkot segera mendata kesulitan-kesulitan baru yang diderita masyarakat. Misalnya mengenai penambahan pengangguran dan masyarakat.

Langkah mendesak yang dilakukan, kata Dwi, adalah mengawali penyesuaian terhadap standar kemiskinan terlebih dulu. Pemkot juga diminta memberi perhatian terhadap usaha kecil mikro (UKM) yang gukung tikar akibat kenaikan BBM.

Pekerjaan yang tak kalah penting, menurut Dwi, pemkot harus secepatnya mengajukan perubahan APBD kepada dewan. Langkah ini untuk melakukan antisipasi kebutuhan masyarakat akibat kenaikan harga BBM sekaligus melakukan efisiensi anggaran yang tidak langsung berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat miskin.

"Misalnya tambahan tamanisasi dan pembangunan bangunan moumental, jika ada," kata politikus Partai Keadilan sejahtera (PKS) itu.

Selain itu, pemkot perlu mengalihkan pengadaan mobil dinas untuk menambah anggaran program yang langsung menyangkut kebutuhan dasar. Seperti kesehatan, pendidikan, dan permodalan pelatihan calon tenaga kerja.

Desakan agar pemkot segera mengajukan perubahan anggaran juga diungkapkan anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) Herman "Dodi" Isdarmadi. "Menyikapi kondisi di masyarakat akibat kenaikan BBM, perlu dilakukan perubahan anggaran," katanya.

Senada dengan Dwi, Dodi meminta pemkot melakukan efisiensi anggaran. Pemkot juga diminta mengedepankan penganggaran untuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat.

Tak hanya Wali Kota Herry Zudianto yang melawat ke luar negeri. Wakil Wali Kota Haryadi Suyuti juga akan melakukan perjalanan dinas ke Konya, Turki.

Pemberitahuan keberangkatan tersebut telah disampaikan Wali Kota kepada dewan melalui surat bernomor 090/1682 tertanggal 7 Mei 2008. Haryadi ke Turki didampingi Kabag Kerjasama Kadri Renggono. Rencananya, keduanya akan berangkat ke Turki tanggal 10-13 Juni untuk mengikuti Konferensi ke-11 Kota-Kota Bersejarah Dunia.

Sementara itu menanggapi kritikan terhadap kunjungannya ke Jepang dan Korea, Herry Zudianto menegaskan, keberangkatannya bukan sekadar mendampingi Gubernur DIJ Sultan Hamengku Buwono X. Tapi, Herry punya target dari acara itu.

Di antaranya adalah promosi wisata di Osaka untuk mengangkat perekonomian Jogja. Herry juga ke LG di Korea dan meminta perusahaan itu mensponsori teknologi digital untuk media di Taman Pintar.

Mengenai keikutsertaan isterinya, Dyah Suminar yang berangkat pada Sabtu (24/5), menurut Herry atas beaya sendiri alias tidak ditanggung APBD. "Dapat dikroscek," tandasnya.

Herry juga menegaskan, di samping mendampingi gubernur, kepergiannya ke Jepang dan Korea juga untuk menghadiri berbagai acara resmi dengan berbagai pihak. Bersama BP2Y, Herry ke Osaka bertemu dengan 100 pengusaha travel biro Osaka untuk promosi wisata.

"Sedangkan ke Korea mengunjungi perusahaan LG minta sponsor," jelas Herry melalui Badan Informasi Daerah (BID) Pemkot Jogja kemarin.

Herry juga menjelaskan, program ke Jepang sudah direncanakan dua bulan lalu. Acara itu tidak bisa dibatalkan karena berbagai institusi dan pejabat pemerintah di Jepang sudah siap menyambut kedatangan rombongan dari Jogja.

Herry berharap persoalan itu tidak dikaitkan dengan kenaikan harga BBM. Sebab, dia sendiri juga tidak tahu kapan kebijakan kenaikan BBM diputuskan pemerintah.

"Tujuan kunjungan ini bermacam-macam. Dari diskusi masalah penanganan bencana dengan berbagai institusi di Jepang sampai pemasaran pariwisata. Dan perjalanan dinas saya ini menggunakan pasport biru dengan exit permit resmi dari sekretariat negara (setneg)," tandasnya.

Herry juga membeberkan jadwal kunjungan sejak hari pertama tiba di Jepang. Di antaranya ke Development Bank of Japan, dilanjutkan ke Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan ke Water Supply Association dan lain-lain.

Herry mengatakan, kegiatan itu adalah waktu tepat bagi gubernur menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Jepang yang sudah banyak memberi bantuan ke DIJ. Sikap Gubernur itu menurut Herry menunjukan etika sebagai pemimpin rakyat Jogja dan itu perlu didukung.

"Inilah perlu saya dukung dan karena itu saya mengambil posisi di belakang beliau dan mendampingi beliau saat ini sebagai wakil rakyat Jogja," imbuhnya. (uki/lin)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor