Hari Ini, Ribuan Mahasiswa ke Jalan

Kapolda: Anarkis akan Ditindak Tegas

RADAR JOGJA - SLEMAN - Sekitar seribu lebih mahasiswa dari berbagai PTN dan PTS di DIJ yang tergabung dalam Komite Rakyat Bersatu (KRB) berencana berunjuk rasa menentang kenaikan harga BBM. Aksi unjuk rasa tersebut akan digelar di depan Gedung Agung, hari ini.

Akbar dari KRB mengatakan, unjuk rasa akan dimulai dari Tugu dan berakhir depan Gedung Agung. Menurut rencana, pendemo akan menduduki depan Gedung Agung sampai 24 jam. "Kami akan duduki dengan membuat tenda di sana," kata Akbar kemarin.

Sementara itu Kapolda DIJ Brigjen Pol Untung Suharsono Radjab menegaskan, pihaknya akan menindak tegas kepada siapa pun, tak terkecuali mahasiswa jika terbukti berbuat anarkis saat unjuk rasa.

Untung juga meminta mahasiswa memiliki paradigma berpikir dalam menganalisis situasi sebelum menggelar aksi. Jangan sampai model unjuk rasa yang dilakukan di beberapa kampus daerah lain terjadi DIJ.

Tapi sebaliknya, Kapolda juga berjanji memberikan pengamanan dan pengawalan saat demo berlangsung. "Saya mengimbau kepada anak buah saya tidak melakukan kekerasan terhadap para pengunjuk rasa," tandasnya usai peretemuan silaturahmi Kapolda DIJ dengan pembantu rektor (Purek) III perguruan tinggi negeri dan swasta seluruh DIJ di RM Pacific Jumat (30/5) malam.

Selain silaturahmi, pertemuan yang digagas Kapolda itu juga dalam rangka menyamakan pandangan antara polisi dengan pihak kampus dalam mengatasi setiap demo yang mahasiswa. Untuk pengamanan unjuk rasa hari ini, personel dari Poltabes Jogja sudah disiapsiagakan. Mereka akan didukung penuh Polda DIJ.

Kapolda berharap, aksi mahasiswa itu murni bukan karena ditunggangi kepentingan-kepentingan politik pihak tertentu. "Jangan sampai orang-orang tertentu sengaja memanfaatkan mahasiswa untuk kepentingannya," kata Kapolda.

Tugas polisi, lanjutnya, adalah mengamankan dan mengawal serta menertibkan aksi unjuk rasa. Selama pendemo tidak mengganggu kepentingan umum dan tidak anarkis dengan cara merusak fasilitas umum masyarakat, polisi tidak akan menindak secara hukum.

Sementara itu Purek III APMD Sutiyanto berjanji mengimbau kepada para mahasiswanya dalam menggelar demo memakai almamater sebagai identitas dan mengantisipasi menyusupnya pihak tertentu yang hanya memprovokasi keadaan.

Sedangkan Akbar menegaskan, unjuk rasa hari ini akan berlangsung damai. Dia menjamin tidak ada tindakan anarki. Sebab tidak hanya mahasiswa, aksi demo hari ini melibatkan para orang tua, laki-laki, dan masyarakat umum. "Tidak hanya mahasiswa, peserta demo kurang lebih seribu juga berasal dari masyarakat umum," katannya. (lin)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor