Penunjukan Dasron Disambut Baik

Transisi Kepemimpinan Diharapkan Cepat dan Produktif

RADAR JOGJA – Penunjukan Ir HM Dasron Hamid MSc sebagai Plh rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) disambut baik oleh civitas akademika kampus tersebut. Mereka juga memahami keputusan Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah menerima pengunduran Dr Khoirudin Bashori sebagai rektor.
”Seluruh internal civitas akdemika mendukung dan memahami keputusan ini,” ujar Kepala Divisi Humas UMY Twediana Budi Hapsari kemarin.
Dina, panggilan akrabnya menambahkan, seluruh civitas akademika juga berharap transisi kepemimpinan di UMY bisa berlangsung cepat dan produktif. ”Kami juga memberikan dukungan penuh pada Pak Dasron untuk memimpin UMY kembali. Selama ini beliau sudah menunjukkan integritasnya dalam persyarikatan Muhammadiyah maupun komitmennya membangun UMY,” tandasnya.
Sedangkan keluarga alumni UMY (KAUMY) berharap kepada pejabat rektor yang baru untuk terus mengedepankan prestasi dan capaian akademik yang telah dirintis kepemimpinan sebelumnya. Rektor baru juga diharapkan terus mengembangkan potensi yang ada untuk kemajuan dan kemaslahatan bersama.

”Semoga UMY akan terus berkarya untuk kepentingan bangsa,” harap Ketua III Pengurus Pusat KAUMY Cahyadi Fitri dalam siaran pers yang dikirim kemarin.
Kepada Dr Khoiruddin Bashori, KAUMY memberikan apresiasi yang tinggi. Mereka mendukung langkah yang diambil Irud, sapaan Khairuddin, yang dengan legawa mengundurkan diri dari jabatannya.
Sikap ini, menurutnya, merupakan bentuk keteladanan yang harus ditiru seluruh civitas akademika UMY dan para pemimpin bangsa Indonesia. ”Ini adalah sikap yang harus menjadi suri tauladan bagi semua orang. Sebagai pemimpun Khoiruddin telah menjunjung tinggi semangat transparansi dan akuntabilitas,” tuturnya.

KAUMY, kata Cahyadi, juga mendukung langkah penyelesaian persoalan Banyugeni dan Jodhipati yang disengketakan antara UMY dengan Djoko Suprapto secara hukum. ”Kami mendukung penyelesaian baik internal dan eksternal secara proporsional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia,” tegasnya.

KAUMY juga mendukung dan memberikan apresiasi yang tinggi pada seluruh civitas akademika UMY yang melakukan uji kebenaran dengan membongkar pembangkit listrik mandiri (PLM) Jodhipati. Upaya ini merupakan wujud dari sikap terbuka, berani dan jujur yang ditunjukkan seluruh kalangan civitas akademika. ”Ini adalah bentuk semangat intelektualitas dalam menghadapi berbagai permasalahan yang ada,” katanya.

Sementara itu rencana Djoko Suprapto melaporkan balik UMY dengan tuduhan perusakan alat, belum direalisasikan. Sampai kemarin, Djoko belum melaporkan UMY ke Polda DIJ.
”Belum Mas, sampai hari ini perintah dari Pak Djoko untuk melaporkan UMY. Saya masih menunggu sampai Kamis (26/6),” ujar pengacara Djoko Susantio SH ketika dihubungi via telepon.
Seperti diberitakan sebelumnya, Djoko Suprapto menunda melaporkan UMY ke Polda DIJ. Menurut Susantio, penundaan itu atas permintaan kliennya dengan alasan akan ada perkembangan yang baik atas perkara tersebut. Tapi, Susantio menolak menjelaskan yang dimaksud perkembangan baik atas perkara itu. (sam)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor