Sekolah Jangan 'Ngurusi' Seragam

YOGYA (KR) - Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Drs Syamsury MM menegaskan sampai dengan dua minggu pelaksanaan tahun ajaran baru belum ada komplain terkait seragam sekolah. Namun demikian ia sudah wanti-wanti pada sekolah untuk tidak mengurusi masalah seragam.
"Saya sudah tegaskan pada sekolah jangan ikut ngurusi pembelian seragam. Kalau ada orang tua tetap memaksa silakan diarahkan koperasi. Kepala sekolah dan guru jangan ngurusi seragam," tandasnya.
Dikatakan, jauh sebelum pengumuman penerimaan peserta didik baru pihaknya sudah mensosialisasikan terkait pembelian seragam. Orang tua diminta untuk membeli seragam sendiri tanpa melalui sekolah. Jika keberatan, bisa diupayakan oleh koperasi.

Sementara itu terkait dengan aturan pemakaian seragam batik pada hari Jumat dan seragam bebas pada hari Sabtu tetap diberlakukan mulai tahun ajaran ini. Untuk kedua seragam itu, ia justru menyarankan sekolah untuk mengaturnya sendiri. Sehingga, setiap sekolah tidak menutup kemungkinan berbeda dalam pengaturannya.
"Yang penting pakaiannya sopan. Silakan, sekolah yang atur sendiri asal tidak memberatkan siswa. Mau atasannya batik bawahannya bebas atau bagaimana terserah? Biar sekolah yang mengatur dinas hanya memberi pedoman," kata Syamsury.

Untuk sementara aturan ini baru berlaku siswa baru SMPN dan SMAN namun sejumlah sekolah swasta yang menyatakan ikut tidak dilarang. Sementara untuk siswa kelas 2 dan 3 akan dimulai secara bertahap. Sedangkan khusus seragam batik tingkat SD, ia mengatakan sudah dimulai sejak lama.
Sedangkan untuk identitas pelajar Kota Yogyakarta, menurutnya juga dimulai tahun ini. Untuk badge tetap menggunakan lambang OSIS sedangkan identitasnya pelajar Kota Yogyakarta. Ada sejumlah sekolah yang menginginkan untuk menambah dengan pin bercirikan sekolah namun untuk sementara tidak diperbolehkan oleh dinas.
"Untuk pin boleh saja tapi jangan di seragam sekolah. Bisa di jas almamater atau yang lain," imbuh Syamsury.
(R-3)-f

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor