Upal Marak, Pedagang Resah

Beredar di Pasar-Pasar Tradisional di Bantul

(RADAR JOGJA)BANTUL - Para pedagang di Pasar Bantul resah menyusul banyaknya uang palsu (upal) yang dipakai transaksi oleh para pembeli. Uang palsu yang beredar mulai pecahan Rp 20 ribu, Rp 50 ribu hingga lembaran Rp 100 ribu.
Rupanya peredaran uang palsu ini memanfaatkan rendahnya pengetahuan para pedagang di pasar-pasar tradisional. Selain pengetahuan terbatas, sebagian besar pedagang juga tidak mempunyai peralatan deteksi uang.
‘’Saya awalnya tidak tahu kalau uang palsu ketika seorang wanita membeli di tempat saya dengan Rp 100 ribuan,’’ kata Warni, pedagang kelontong di Pasar Bantul, kemarin. Ia tidak sempat mengecek keaslian uang itu dengan alat deteksi yang dimiliki, lantaran konsumennya cukup ramai. Ia juga tak ingat lagi wajah orang yang membeli itu.

Kejadian serupa juga dialami Ngadinah, pedagang apem ini. Seorang perempuan muda membeli dagangannya dengan uang pecahan Rp 50 ribuan. Ia baru tahu kalau ternyata uang pembayaran itu palsu ketika hendak dibelanjakan di sebuah swalayan. ‘’Saya baru sadar, ternyata kapusan. Uang itu uang palsu,” terangnya dengan nada sesal.
Kapolres Bantul AKBP Stephen M Napiun SIK SH ketika ditemui di gedung Parasamya Pemkab Bantul kemarin mengapresiasi jika ada warga yang mau melaporkan kasus seperti ini. Namun, sejauh ini pihaknya memang belum mendapatkan laporan mulai maraknya peredaran uang palsu di sejumlah pasar di Bantul.
‘’Kami akan terjunkan anggota untuk mengumpulkan fakta dan kebenarannya,” janji kapolres yang belum genap sebulan menjabat ini. Ia menjanjikan untuk serius menanggapi kasus ini dengan tidak ingin hanya mengungkap kroco-kroconya, tapi juga bandarnya.
Sebenarnya, ada kasus peredaran uang palsu di Bantul yang sampai saat ini belum terungkap. Kasus itu berupa penemuan uang palsu 142 lembar atau senilai Rp 142 juta. Uang itu ditemukan saat Kantor Pos Bantul menerima tabungan dari nasabah beberapa bulan lalu. Sampai kini belum terungkap siapa dalang dan tersangkanya. (din)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor