Dorong Wisatawan ke Kalimantan

JOGJA - Antusiasme masyarakat Jogja dalam pembukaan festival seni dan budaya suku Dayak se-Kalimantan yang digelar di GOR UNY kemarin, cukup besar. Hal itu terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang dan melihat tari Serumpai khas Dayak dalam pembukaan ini. Tak hanya itu, 14 stan yang berada di halaman GOR juga dipadati masyarakat yang ingin melihat hasil kerajinan dan pakaian adat Dayak. “Wah, bagus banget ya bajunya. Ini terbuat dari apa kok cerah banget warnanya,” kata Sofi, salah seorang ketika melihat pakaian adat Dayak yang dipajang di salah satu stan. Festival yang diberi tema Originalitas kehidupan anak bangsa dalam harmoni budaya sebagai cerminan identitas bangsa ini, selain untuk melestarikan kesenian Dayak, juga ingin memperoleh pengakuan dari masyarakat luas.

‘’Ya supaya kami tidak hanya dianggap sebagai mahasiswa yang hanya sibuk kuliah saja. Kami juga bias menggelar kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata di Kalimantan,” kata Koordinator Seksi Publikasi dan Usaha Andreas Sukarno saat ditemui Radar Jogja di sela-sela acara pembukaan kemarin. Andreas berharap dengan adanya kegiatan tahunan ini dapat mendorong wisatawan asing dan lokal untuk berkunjung ke Kalimatan. Ia melihat selama ini wisatawan yang berkunjung ke Kalimantan masing minim jika dibandingkan dengan Kota Jogja.

“Sehingga even semacam ini perlu diadakan untuk menarik minat masyarakat. Kami pun berharap kehadiran kami di Jogja juga mendapat sambutan positif dari masyarakat di sini,” terangnya. Dalam festival yang digelar hingga 18 Oktober ini, panitia tidak hanya menyuguhkan kesenian suku Dayak, tapi juga menampilkan kesenian dari daerah lain. Ada kesenian Jawa, kesenian Sumba maupun dari Sunda. ‘’Sehingga festival semakin beragam dan menarik pengunjung,” jelas Andreas. Pembukaan diawali iring-iringan karnaval yang mengeliling Kota Jogja dengan rute start GOR UNY kemudian Tugu dan JEC, Jalan Laksda Adisucipto, Jalan Affandi (Gejaran) dan kembali berakhir ke GOR UNY. Begitu iring-iringan tiba di GOR UNY, Bupati Melawi Kalimantan Barat Drs A Suman Kurik MM langsung menyambut, lengkap dengan tarian Serumpai khas Dayak.

‘’Kami bangga pada anak-anak suku Dayak yang peduli terhadap daerah mereka. Meski saat ini tidak tinggal di Kalimantan, mereka mau mengadakan acara semacam ini. Semoga saja festival ini dapat terus digelar setiap tahun. Kalau perlu setahun dua kali agar masyarakat dapat terhibur dan memahami kesenian dan budaya suku Dayak,” kata Suman saat memberi sambutan. (cw1)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor