Belum Maksimal

RADAR JOGJA - BANTUL- Persiba Bantul dalam lanjutan kompetisi Liga Indonesia Divisi Utama di Stadion Sultan Agung kemarin berhasil mengalahkan Persigo Gorontalo 1-0. Hasil ini ternyata belum memuaskan sang pelatih Nandar Iskandar. Mantan pelatih timnas itu menilai, barisan depannya tidak bermain maksimal. Pasalnya, peluang yang dimiliki Seto Nurdiyantara dkk hanya berhasil menyarangkan satu gol. "Kami bersyukur memenangkan pertandingan ini. Tetapi saya melihat penampilan barisan depan tidak maksimal,"paparnya, kemarin kepada wartawan, usai pertandingan.

Kekecewaan Nandar dan beberapa penonton memang beralasan. Barisan depan yang diisi Ezequail dan Ugik banyak membuang peluang. Bahkan, ketika pertandingan berjalan 10 menit, aksi Ugik sempat membahayakan gawang Ade Muhtar.

Punggawa The Reds pun tak patah arang. Kahudi dkk kembali menampilkan permainan kolektiv untuk membongkar pertahanan Laskar Lahilote. Seto Nurdiyantara yang kerap mendapat peluang akhirnya memecah kebuntuan. Mantan pemain PSIM Jogjakarta itu pada menit memanfaatkan tendangan pojok sang adik Yohanes Yuni dengan menyundul bola untuk mengubah skor menjadi 1-0.

Pelatih tim tamu, Welly Padungge yang juga rekan Nandar di diklat mengisntruksikan anak asuhnya meningkatkan serangan. Andri Abubakar dkk pun meresponnya dengan melakukan aksi solo run yang diakhiri dengan umpan kepada Claudio yang menendang dengan keras yang tepat dipenjagaan Arif.

Meski, sempat keluar menyerang, palang pintu Fredy Iksan harus bekerja keras menahan gempuran bomber The Reds. Empat menit selang dari gol Seto, Ugik yang lolos dari jebakan offside harus diganjal dengan keras oleh Fredy. Wasit Samsudin Linta yang tanpa ampun memberikan hukuman kartu kuning.

Fredy yang merasa baru pertama kali melakukan pelanggaran melakukan protes keras kepada wasit asal Jakarta Utara itu. Akibatnya, Samsudin kembali menjatuhkan kartu kuning kedua atau kartu merah.

"Pelanggaran yang saya lakukan baru itu, tetapi wasit tidak mau tau tetap memberikan kartu,"elaknya.

Hukuman ini juga sepat diprotes official dan pelatih Laskar Lahilote. Pertandingan pun terhenti lima menit karena aksi masuk lapangan yang menyebabkan kericuhan kecil.

"Itu kejadian biasa dalan sepakbola. Kemarahan saya tadi hanya emosi sesaat untuk

membela pemain,"ujar, Welly, menjelaskan kepada wartawan.

Yunior Nandar ini menilai kepimpinan wasit senior itu cukup baik. Mengenai hukuman kartu pemainnya, ia anggap sudah benar."Pemain saya yang salah, ia berbicara kotor kepada wasit setelah mendapatkan kartu kuning,"terangnya.

Babak kedua perjalan peluang demi peluang tim kebanggaan Paserbumi itu tidak berhasil menggandakan gol. Hingga Samsudin mniup pertandingan berakhir, anak asuh Nandar tetap unggul 1-0. (cw9)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor