DBD Mulai Menyerang Warga

HARIAN JOGJA - UMBULHARJO: Beberapa pekan setelah masuk musim hujan, pasien demam berdarah dengue (DBD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wirosaban mulai bermunculan. Diperkirakan puncak penyakit ini akan terjadi pada Desember nanti. Berdasarkan data yang ada di RSUD Wirosaban, pada minggu ketiga November sebanyak 3 penderita DBD dirawat, sedangkan 8 orang lainnya sedang menjalani perawatan klinis untuk memastikan terkena penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aides aigepty itu. Jumlah tersebut memang turun dibandingkan pekan kedua November yang jumlah pasiennya mencapai 5 pasien.

Namun Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD Wirosaban, Agus Sudrajat penurunan tersebut bukan berarti penyebaran penyakit ini menurun. Karena pihaknya memperkirakan justru akan terjadi peningkatan pada pekan depan dan akan mencapai puncak pada Desember.
“Meski tidak akan KLB [kejadian luar biasa] seperti yang terjadi dua tahun lalu, namun jumlah yang ada saat ini akan semakin meningkat,” katanya, kepada Harian Jogja, kemarin.

Dia menyebutkan pada 2007 penderita DBD yang dirawat mencapai 204 orang, yang didominasi oleh warga Kabupaten Bantul dengan 98 orang, dan 96 orang dari Jogja. Sedangkan 2006, dari total penderita 268 orang, masih tetap didominasi warga Kota Jogja dengan 156 orang dan Kabupaten Bantul sebanyak 104 orang. Sementara pada 2008 dari Januari hingga November ini tercatat sudah ada 121 pasien yang dirawat.

Untuk menanggulangi kemungkinan peningkatan jumlah pasien, yang rata-rata berusia anak-anak, RSUD Wirosaban telah melakukan berbagai persiapan. Selain persiapan obat dan infus pihak RSUD Wirosaban juga terus melakukan koordinasi dengan PMI tentang kebutuhan trombosit.

“Sudah ada kesepakatan [dengan PMI] , kapanpun kami butuh, akan ada. Selain itu kami telah mewanti-wanti kepada keluarga pasien untuk menyediakan sebanyak 4 orang untuk dijadikan pendonor, untuk yang menderita DBD,” tukas dia.

Dinas Kesehatan DIY memang telah menetapkan Kota Jogja sebagai satu dari tiga daerah endemis DBD, setelah Kabupaten Bantul dan Sleman. Di Kabupaten Bantul, 60% wilayahnya telah dinyatakan endemis. Kabupaten Sleman mencapai 80% endemis. Dan kota Jogja 100% endemis DBD.

Hingga September, jumlah penderita DBD di DIY sebanyak 1.807 orang, dan meninggal dunia ada 15 orang. Untuk Kota Jogja terdapat 647 orang penderita, 6 orang diantaranya meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan DIY, Sarminto, mengatakan, untuk menekan penyebaran DBD maka pihaknya melakukan upaya gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dipelopori juru pemantau jentik (jumantik) yang ada di kabupaten/kota.

Sarminto mengatakan, sebagai langkah antisipasi, pihaknya juga melakukan persiapan-persiapan seperti menyediakan 1 ton abate untuk memberantas jentik di rumah-rumah warga. Dana yang disediakan untuk pencegahan penyebaran penyakit DBD sebanyak Rp800 juta.

PENDERITA DBD
Di RSUD Wirosaban
2006 268
2007 204
2008 (hingga November) 121

Untuk seluruh DIY penderita DBD ingga September sebanyak 1.807 orang, 5 di antaranya meninggal dunia.

Sumber: RSUD Wirosaban dan Dinkes DIY
Oleh Jumali
Harian Jogja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor