Dibuka Wali Kota, Didukung Ketua Dewan
Sampoerna Hijau Kali Code Bejo I di Cokrodiningratan dan Terban
RADAR JOGJA- Putaran pertama even Sampoerna Hijau Kali Code Bejo (Bersih dan Ijo) digelar hari ini. Acara yang digagas Radar Jogja dan PT HM Sampoerna serta didukung Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja dan Jogja TV ini akan dibuka secara simbolis oleh Wali Kota Jogja Herry Zudianto.
Memastikan hadir di putaran pertama ini, Wawali Haryadi Suyuti, Ketua DPRD Kota Jogja Arif Noor Hartanto dan Kepala DLH Hadi Prabowo. Hari pertama jatuh pada RW V, VI, dan VII Cokrodiningratan, Kelurahan Jetisharjo dan RW 1 Terban.
Wali Kota Herry Zudianto menyambut positif even kebersihan di bantaran sungai Code ini. Langkah ini sebagai pintu masuk program Pemkot Jogja dalam menangani masalah sampah. Ke depan pemkot berencana mengelola sampah agar lebih bermanfaat.
"Hakekatnya, membuang sampah itu diubah menjadi mengelola sampah (dipisah antara organik dan anorganik). Bukan membuang sampah baru dipisahkan," ujar Herrry, kemarin. Pemkot telah mencanangkan program pengelolaan sampah organik menjadi pupuk organik. Sedangkan untuk mengelola sampah anorganik, Pemkot bekerjasama dengan pengepul rosok.
Di daerah aliran sungai (DAS) sendiri, kata Herry, akan dibuat jaring-jaring di setiap titik perbatasan wilayah. Upaya itu untuk mendeteksi volume sampah di masing-masing daerah. "Apakah sampah berasal dari dalam atau luar wilayah Kota. Jika masih ada sampah berarti dari Kota Jogja sendiri," jelasnya.
Pemkot juga menggalakkan sistem biopori. Yakni resapan air dalam tanah. Selain mengurangi dampak banjir, biopori dimaksudkan untuk menampung sampah-sampah organik.
Dukungan program kali Code Bejo juga dikemukakan Wawali Haryadi Suyuti. Menurutnya bantaran sungai yang bersih berpotensi meningkatkan minat wisatawan di Jogjakarta. Selain juga sebagai ruang publik masyarakat. "Ini penting karena pola hidup bersih sudah menjadi kebutuhan masyarakat," ujar Haryadi yang mempunyai impian menghijaukan daerah bantaran sungai di wilayah Kota Jogja.
Ketua DPRD Kota Jogja Arif Noor Hartanto berharap program penghijauan terus digalakkan di wilayah Kota Jogja. Salah satunya melalui program Sampoerna Hijau Kali Code Bejo ini. "Kegiatan seperti ini memang harus kontinyu. Selain menggalakkan juga harus dipertahankan," imbaunya.
Pria yang akrab disapa Inung ini memberikan apresiasi positif kepada semua pihak yang peduli dengan kebersihan dan penghijauan di wilayah Kota Jogja. (yog)
RADAR JOGJA- Putaran pertama even Sampoerna Hijau Kali Code Bejo (Bersih dan Ijo) digelar hari ini. Acara yang digagas Radar Jogja dan PT HM Sampoerna serta didukung Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jogja dan Jogja TV ini akan dibuka secara simbolis oleh Wali Kota Jogja Herry Zudianto.
Memastikan hadir di putaran pertama ini, Wawali Haryadi Suyuti, Ketua DPRD Kota Jogja Arif Noor Hartanto dan Kepala DLH Hadi Prabowo. Hari pertama jatuh pada RW V, VI, dan VII Cokrodiningratan, Kelurahan Jetisharjo dan RW 1 Terban.
Wali Kota Herry Zudianto menyambut positif even kebersihan di bantaran sungai Code ini. Langkah ini sebagai pintu masuk program Pemkot Jogja dalam menangani masalah sampah. Ke depan pemkot berencana mengelola sampah agar lebih bermanfaat.
"Hakekatnya, membuang sampah itu diubah menjadi mengelola sampah (dipisah antara organik dan anorganik). Bukan membuang sampah baru dipisahkan," ujar Herrry, kemarin. Pemkot telah mencanangkan program pengelolaan sampah organik menjadi pupuk organik. Sedangkan untuk mengelola sampah anorganik, Pemkot bekerjasama dengan pengepul rosok.
Di daerah aliran sungai (DAS) sendiri, kata Herry, akan dibuat jaring-jaring di setiap titik perbatasan wilayah. Upaya itu untuk mendeteksi volume sampah di masing-masing daerah. "Apakah sampah berasal dari dalam atau luar wilayah Kota. Jika masih ada sampah berarti dari Kota Jogja sendiri," jelasnya.
Pemkot juga menggalakkan sistem biopori. Yakni resapan air dalam tanah. Selain mengurangi dampak banjir, biopori dimaksudkan untuk menampung sampah-sampah organik.
Dukungan program kali Code Bejo juga dikemukakan Wawali Haryadi Suyuti. Menurutnya bantaran sungai yang bersih berpotensi meningkatkan minat wisatawan di Jogjakarta. Selain juga sebagai ruang publik masyarakat. "Ini penting karena pola hidup bersih sudah menjadi kebutuhan masyarakat," ujar Haryadi yang mempunyai impian menghijaukan daerah bantaran sungai di wilayah Kota Jogja.
Ketua DPRD Kota Jogja Arif Noor Hartanto berharap program penghijauan terus digalakkan di wilayah Kota Jogja. Salah satunya melalui program Sampoerna Hijau Kali Code Bejo ini. "Kegiatan seperti ini memang harus kontinyu. Selain menggalakkan juga harus dipertahankan," imbaunya.
Pria yang akrab disapa Inung ini memberikan apresiasi positif kepada semua pihak yang peduli dengan kebersihan dan penghijauan di wilayah Kota Jogja. (yog)
Komentar
Posting Komentar