Lembu Jepang, Investasi Menjanjikan

RADAR JOGJA - BANTUL - Di tengah krisis global dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan, investasi di bidang pertanian ternyata cukup menjanjikan. Salah satunya adalah penyediaan traktor untuk membajak sawah. Mujiono, 30, warga Gabusan mengakui kenyataan ini. Sejak empat tahun lalu dia memutuskan menjual sepeda motornya untuk membeli traktor. Sekarang dia memiliki penghasilan lumayan signifikan dari traktor yang disebutnya sebagai "lembu Jepang" ini.

''Ini pekerjaan yang diturunkan dari orang tua saya. Dulu bapak saya punya beberapa ekor kerbau yang memang digunakan untuk membajak sawah. Sekarang pekerjaan itu saya lanjutkan, tapi dengan alat yang lebih praktis," kata Mujiono kemarin.

Dibandingkan kerbau atau lembu, menurut Mujiono, traktor memiliki banyak keuntungan. Selain tidak perlu mencarikan pakan setiap hari, mobilitas traktor juga lebih fleksibel.

''Kalau dengan kerbau paling hanya bisa melayani sawah di sekitar rumah. Dengan traktor ini, saya bisa keliling ke mana saja tergantung daerah mana yang sedang musim tanam. Atau, saya bisa melayani pelanggan yang menghubungi saya," kata Mujiono.

Penjelasan Mujiono ini diamini Sudarminto yang juga memiliki traktor sawah. Dia mengaku membeli traktor baru dengan harga Rp 17 juta. Kini dengan usahanya dia bisa memperoleh hasil bersih sekitar Rp 300 ribu setiap harinya.

''Kalau bekerja dengan standar yaitu berangkat pagi dan pulang sebelum jam empat sore, paling tidak sudah dapat Rp 300 ribu. Tapi kalau sedang giat atau membutuhkan uang, saya sering pulang hingga pukul 20.00 dengan hasil lebih banyak. Ini bukan hal sulit, karena traktor sawah dilengkapi lampu," kata Sudarminto.

Sementara itu para pemilik traktor juga bisa menyewakan traktornya untuk membajak di sawah. Dengan model ini pun pemilik traktor bisa memperoleh hasil 50 persen dari seluruh pendapatan jasa membajak sawah. (ufi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor