Nasib Pekerja Uniqwood Belum Jelas

HARIAN JOGJA - WATES: Nasib sekitar 197 pekerja pabrik pengolahan kayu Uniqwood belum kunjung jelas. Kasie Hubungan Industrial Fritz Manengkey mengatakan pabrik Uniqwood belum kunjung beroperasi, sejak merumahkan pekerjanya, awal tahun ini. “Informasinya yang kami terima, Uniqwood tengah bersiap-siap untuk memberikan pesangon,” kata Fritz Jumat (12/12).
Dia mengatakan sepertinya para pemilik belum mendapat titik cerah kehadiran investor baru. Fritz mengatakan pemilik saham 65%, Hartono, tengah memohon ke Pengadilan Negeri Wates keluarnya permohonan kewenangan untuk mengambil keputusan. Pasalnya, pemilik saham lainnya, Fuad, tidak kunjung bisa diajak bertemu, setelah berkali-kali diundang. “Alasannya setiap diundang untuk rapat umum pemegang saham tidak datang, dan bukti pengunduran diri Fuad,” kata dia.

Menurut, Fritz jika nanti Uniqwood berhenti, itu tergolong bukan karena perusahaan merugi, melainkan karena ketidakmampuan untuk menjalankan perusahaan. Pada pemutusan hubungan kerja nanti, Fritz mengingatkan perusahaan harus memberikan uang pesangon, pembayaran penggantian masa kerja, dan penggantian hak.
Adapun penyelesaian terbaiknya, kata Fritz pihaknya mempersilakan kedua pihak, tanpa ada intervensi dari pihak lain.”Kalau ada pihak ketiga nanti dikira tidak objektif, ada yang memihak,” kata dia. Sementara itu peranan dinas akan memantau hasil kesepakatan antara pekerja dengan perusahaan. “Kalau ada pihak-pihak yang ragu-ragu terhadap pelaksanaan kesepakatan itu, silakan melapor,” kata dia.
Sejak dirumahkan, para pekerja baru menerima pembayaran 50% gaji bulan Juni, ditambah Tunjangan Hari Raya.
Mediator Disnakertrans, Tatuk Sutasmanto menambahkan selama proses penyelesaian PHK nanti, upah buruh selama dirumahkan harus dibayar. Dan, harus mentaati Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Fritz mengatakan Pemerintah akan berusaha untuk menyalurkan para pekerja Uniqwood ini. “Sebab mereka itu pengalamannya sekian lama dan keahliannya sangat berharga,”kata dia.
Sementara terkait krisis belakangan ini, Fritz mengatakan belum ada terjadi PHK di Kulonprogo.

Oleh Heru Lesmana Syafei

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor