Pitung Pecahkan Rekor Muri

HARIAN JOGJA - SLEMAN: Konvoi Jogja Pitung Club (JPC) berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (Muri), bertempat di lapangan parkir Monumen Jogja Kembali (Monjali), Minggu (21/12). Sepeda motor berusia relatif tua nan antik itu merupakan salah satu jenis motor bebek 70 cc pertama di Indonesia era 70-an. Di Jogja dan kota-kota di sekitarnya, motor tersebut akrab dengan sebutan pitung atau pitungpuluh.

Maka tak heran jika konvoi itu pun disebut dengan konvoi pitung. Kebersamaan yang terjalin di antara para penggemar motor pitung tampak kental. Terlihat dengan berkumpulnya para peserta yang mengikuti konvoi, yang sekaligus ingin mencatatkan rekor baru di Muri.
Selain pemecahan rekor jumlah peserta konvoi, acara yang digelar selama dua hari itu, 20—21 Desember 2008, dimeriahkan pula dengan berbagai kegatan.
Ada aksi kemanusiaan donor darah, ada pula aneka lomba seperti tarik tambang, makan kerupuk serta modifikasi motor, motor terjelek, terkinclong, terekstrem, terabstrak dan air brush.
Masih ada lagi sajian bermacam hiburan seperti muswik dangdut dan band yang mengikuti konvoi. Andreas Harjo Dewanto, ketua pelaksana JPC, menjelaskan acara ini meleset dari dugaan semula.
Pasalnya, dari 700 peserta yang semula ditargetkan, ternyata bisa mencapai dua kali lipatnya. Komunitas Si Pitung dari berbagai daerah di Tanha Air, di antaranya dari Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Madura, Bali, NTB (Nusa Tenggara Barat) dan Jawa.
“Hal ini menunjukkan ternyata masyarakat penggemar pitung di Indonesia masih cukup banyak dan cukup setia,” ujar Andreas. Pemecahan rekor Muri ini bertujuan menampilkan eksistensi para penggemar pitung di seluruh Indonesia, sekaligus untuk meningkatkan kebersamaan dan persatuan di antara para peserta.
Andreas menambahkan melalui pemecahan rekor Muri ini, meskipun hanya dengan motor tua, mereka bisa menunjukkan kepada dunia tentang salah satu keunikan Indonesia.
Dari data yang diperoleh, peserta acara berasal dari 104 komunitas yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah motor mencapai 739 unit, masing-masing jenis C 70, C 80 dan C 90.
Konvoi dimulai sejak pukul 09.00 WIB dari taman parkir Monjali, kemudian peserta bergerak menuju Jalan Malioboro. Konvoi berlanjut ke kawasan Wirobrajan, melalui Wates dan kembali lagi ke Monjali sekitar pukul 11.00 WIB.
Target semula, JPC mampu meraih dua kategori penghargaan, namun ternyata meleset. Panitia mentargetkan meraih penghargaan konvoi terpanjang dan terbanyak. Namun, Sri Widyawati selaku perwakilan Muri menyatakan konvoi tersebut hanya bisa memecahkan rekor peserta terbanyak.

Oleh Rina Wijayanti

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor