Raskin Sudah Sampai Kelurahan

HARIAN JOGJA: Beras miskin (Raskin) yang telah disalurkan Bulog sejak Senin (15/12) sudah sampai ke seluruh kelurahan di Jogja. Namun sampai saat ini distribusi ke tingkat warga belum dilakukan.Padahal, bulog memewanti-wanti penyaluran agar tuntas kurang dari dua hari, agar kualitas beras tidak rusak.“Sebisa mungkin kurang kami akan menyalurkan setidaknya dua hari setelah kedatangan untuk menghindari beras diterima masyarakat dalam kondisi tidak baik,” kata Palupi Artati, Lurah Panembahan, Kecamatan Kraton, Jogja.

Palupi mengakui Bulog berharap beras bisa langsung disalurkan ke warga. Warga sebenarnya diminta untuk mengantre ambil beras sesaat setelah di drop. Sehingga seperti lazimnya operasi pasar, beras datang langung habis. Karena kesibukan dan keterbatasan tempat, saran itu urung dilaksanakan.

“Kita mewadahi dua cara, pengambilan oleh ketua rukun warga (RW) atau dilakukan sendiri masyarakat,” jelasnya.

Dia menambahkan, sebagian warga tidak setuju diambil secara kolektif karena terbebani biaya angkut dari kelurahan ke lingkungan. Warga yang tidak setuju akhirnya mengambil sendiri. Kedua cara ini disepakati dalam musyawarah, sehingga tidak menimbulkan konflik.

Kelurahan Panembahan, tahun ini, mendapat jatah raskin sebanyak 5.385 kilogram. Terdiri dari 269 karung berkapasitas 20 kilogram, 359 karung berkapasitas 15 kilogram dan satu karung bersisi 5 kilogram. Raskin sebanyak itu diperuntukan untuk 359 kepala keluarga miskin (gakin).

Gakin yang berhak menerima raskin, tambah Palupi, tidak sama dengan keluarga yang menerima bantuan langsung tunai (BLT) maupun progam Keluarga Menuju Sejahtera (KMS). Menurutnya, ketiga peserta program ini berhak menerima raskin, begitu pula sebaliknya.

“Akan diusulkan supaya penerima setiap program sama, supaya tidak ada iri. Penerima BLT, karena merasa miskin, iri ketika tidak menerima raskin. Cukup mengganggu meski selisih kurang dari sepuluh orang,” paparnya. Penerima BLT di Kelurahan Panembahan sebanyak 355 KK dan penerima KMS sebanyak 350 KK.

Sementara, di kelurahan Gedongkiwo, penyaluran raskin tidak dilakukan secara kolektif, tetapi dilakukan secara personal. Setiap warga yang berhak menerima langsung datang ke kelurahan mengambil jatah. “Ketua warga tidak mau mengkoordinir, enggan karena warga komplain biaya distribusi,” ujar V Ambar Ismowardani, Lurah Gedongkiwo, Kecamatan Pakualaman.

Dia menambahkan, untuk mempercepat distribusi, kelurahan sudah melakukan sosialisasi ke warga. Mereka diberi tenggat waktu pengambilan raskin selama 2 minggu. Kelurahan Gedongkiwo menerima raskin sebanyak 9.180 kg untuk 612 kepala keluarga.


Dihubungi terpisah, Sekretaris Raskin Bulog Divre Jogja,Wahyu Wd, mengatakan, beras raskin sebanyak 4.126,55 ton sudah terdistribusi ke kelurahan wilayah DIY. Idealnya saat beras datang, masyarakat langsung mengambil dan melakukan pembelian di tempat. Hal ini akan memudahkan dalam pembayaran maupun penyaluran.

“Kendala teknis kadang membuat disimpan di kelurahan. Hanya saja, kades dan aparat kesra sudah menyadari, tidak baik menahan beras terlalu lama. Sehingga diharapkan mereka mendorong penyaluran segera dilaksanakan,” tukasnya.

Oleh Miftahul Ulum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor