Sewa Kapling PMPS Bakal Naik
YOGYA (KR) - Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) kembali digelar mulai 30 Januari 2009 sampai 2 Maret 2009. Untuk pemesanan kapling akan dilayani mulai 5 Januari 2009 di Pemkot Yogyakarta. Tahun ini biaya sewa kapling di sejumlah zona strategis akan dinaikkan untuk memberi subsidi silang kapling yang sepi peminat.
Untuk menandai PMPS 2009 dilakukan pemasangan patok oleh Walikota Yogyakarta bersama Muspida, Kerabat Kraton Yogyakarta dan Puro Pakualaman, Senin (29/12) di Alun-alun Utara. Sebelumnya diadakan prosesi kirab budaya dari Kecamatan Kraton menuju Alun-alun menampilkan sejumlah kesenian budaya dan uba rampe untuk pemasangan patok. Pasar malam akan digelar mulai 30 Januari sampai 2 Maret 2009 sedangkan sekaten 2-9 Maret 2009.
Wawali Haryadi Suyuti berharap PMPS bisa menjadi wisata budaya dan religius yang dikemas religius berbasis pariwisata. Oleh karena itu untuk menarik perhatian pengunjung penataannya akan dievaluasi. Disamping itu, sisi ekonomi dan budaya akan diseimbangkan karena selama ini masih terkesan lebih berorientasi ekonomi.
“Jangan sampai manajemennya justru membuat orang enggan ke sekaten. Antara pasar malam dan sekatennya juga harus seimbang. Kalau sedang ada ritual ibadah hiburannya dikurangi. Selama ini masih sibuk mengurusi pasar malamnya sehingga sekatennya agak kurang. Padahal sebenarnya inti sekaten ada 3 hal, yakni Kraton, Alun-alun Utara dan masjid,†katanya. (Nik/Cil)-n
Kepala Dinparsenibud Hadi Muchtar menambahkan dari penyelenggaraan PMPS tahun lalu akan dilakukan sejumlah evaluasi. Tahun lalu dari 167 petak lahan yang disewakan sebanyak 30 persen tidak terjual karena gelap dan rawan genangan air. Lahan ini berada di sisi selatan dan pinggiran. Tahun ini biaya sewa di lahan tersebut akan diturunkan dari Rp 35 ribu per meter menjadi Rp 30 ribu per meter.
“Sementara lahan-lahan strategis akan dinaikkan jika semula Rp 80 ribu per meter menjadi Rp 110 ribu per meter. Ini untuk memberi subsidi silang lahan yang kemarin tidak terjual, lahan ini akan kami perbaiki dan ditambahi lampu agar tidak gelap,†tambahnya. (Nik/Cil)
Untuk menandai PMPS 2009 dilakukan pemasangan patok oleh Walikota Yogyakarta bersama Muspida, Kerabat Kraton Yogyakarta dan Puro Pakualaman, Senin (29/12) di Alun-alun Utara. Sebelumnya diadakan prosesi kirab budaya dari Kecamatan Kraton menuju Alun-alun menampilkan sejumlah kesenian budaya dan uba rampe untuk pemasangan patok. Pasar malam akan digelar mulai 30 Januari sampai 2 Maret 2009 sedangkan sekaten 2-9 Maret 2009.
Wawali Haryadi Suyuti berharap PMPS bisa menjadi wisata budaya dan religius yang dikemas religius berbasis pariwisata. Oleh karena itu untuk menarik perhatian pengunjung penataannya akan dievaluasi. Disamping itu, sisi ekonomi dan budaya akan diseimbangkan karena selama ini masih terkesan lebih berorientasi ekonomi.
“Jangan sampai manajemennya justru membuat orang enggan ke sekaten. Antara pasar malam dan sekatennya juga harus seimbang. Kalau sedang ada ritual ibadah hiburannya dikurangi. Selama ini masih sibuk mengurusi pasar malamnya sehingga sekatennya agak kurang. Padahal sebenarnya inti sekaten ada 3 hal, yakni Kraton, Alun-alun Utara dan masjid,†katanya. (Nik/Cil)-n
Kepala Dinparsenibud Hadi Muchtar menambahkan dari penyelenggaraan PMPS tahun lalu akan dilakukan sejumlah evaluasi. Tahun lalu dari 167 petak lahan yang disewakan sebanyak 30 persen tidak terjual karena gelap dan rawan genangan air. Lahan ini berada di sisi selatan dan pinggiran. Tahun ini biaya sewa di lahan tersebut akan diturunkan dari Rp 35 ribu per meter menjadi Rp 30 ribu per meter.
“Sementara lahan-lahan strategis akan dinaikkan jika semula Rp 80 ribu per meter menjadi Rp 110 ribu per meter. Ini untuk memberi subsidi silang lahan yang kemarin tidak terjual, lahan ini akan kami perbaiki dan ditambahi lampu agar tidak gelap,†tambahnya. (Nik/Cil)
Komentar
Posting Komentar