Tes Bersamaan Peserta CPNS Harus Memilih

HARIAN JOGJA: Ratusan pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk pengisian formasi provinsi serta di Kabupaten Sleman batal mengikuti tes seleksi yang akan serentak dilaksanakan, Minggu (7/12). Mereka tidak mengambil nomor urut seleksi tertulis sampai batas waktu yang ditentukan sehingga dianggap batal mengikuti tes.
Kepala Bagian (Kabag) Pengembangan Pegawai Biro Kepegawaian Provinsi DIY, Bayu Hariyono mengatakan tercatat 386 pendaftar calon pegawai negeri sipil (CPNS) tidak mengambil nomor urut seleksi tertulis yang akan dilaksanakan hari ini. Padahal, panitia telah menyiapkan 6.061 nomor urut seleksi tertulis yang dilaksanakan di Universitas Gadjah Mada hari ini.

Menurut Bayu, karena seleksi tertulis dilaksanakan secara bersamaan di kabupaten/Kota, kemungkinan besar pendaftar mengitung peluang yang ada. Dia mencontohkan, peluang formasi kedokteran misalnya di kota lebih tinggi daripada di Provinsi. “Mereka bermain peluang, tidak semua ambil nomor urut,” ujarnya, kemarin.
Untuk mengantisipasi percaloan, panitia menggunakan sistem penomoran secara acak pada masing-masing formasi yang ada. Peserta seleksi juga harus menunjukkan identitas yang jelas saat mengikuti seleksi. Sebanyak 300 orang pengawas siap mengawasi dan mencocokkan identitas peserta.
UGM, menurutnya, akan mendistribusikan soal dua jam sebelum seleksi dimulai. Sebanyak 200 soal yang disiapkan meliputi kompetensi dasar, pengetahuan umum, bakat skolastik, skala kematangan, Bahasa Inggris, dan pengetahuan informasi. Panitia memberikan waktu penyelesaian soal selama empat jam.

Seleksi tertulis akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran, Teknologi Pertanian, Diploma Fakultas Ekonomi, Fisipol, Fisipol DPPA, Kehutanan, Psikologi, Hukum, Farmasi, dan Kedokteran hewan. Seleksi akan dimulai pada pukul 08.00 WIB. Demi kelacaran proses seleksi, Bayu meminta peserta datang satu jam sebelum seleksi dimulai.
Sebelumnya, Biro Kepegawaian telah mengembalikan 144 formulir peserta karena tidak memenuhi persyaratan. Pendaftar imbuhnya terkendala untuk memenuhi syarat administrasi seperti legalisir ijazah, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), surat keterangan dari fakultas, syarat akreditasi, surat keterangan KTP.

Lokasi tersebar
Sementara itu pelamar CPNS di Kabupaten Sleman yang batal mengikuti tes tercatat sebanyak 354 peserta. Mereka juga tidak mengambil nomor urut sampai batas waktu yang ditentukan, kemarin.
“Karena mereka tidak juga mengambil kartu tanda peserta ujian hingga batas akhir pengambilan, mereka dinyatakan gugur dan tidak bisa mengikuti seleksi penerimaan CPNS Minggu [besok],” ujar Pelaksana harian (Plh) Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), I Wayan Gundana Sleman, kemarin (6/12). Dia berkata, dengan batalnya keikutsertaan 354 peserta, maka jumlah peserta yang mengikuti seleksi penerimaan CPNS sebanyak 5.004 peserta.

Menurutnya, panitia penerimaan CPNS Kabupaten Sleman menyediakan 269 ruang kelas untuk keperluan tes tertulis penerimaan yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Tempel, Sleman dan Mlati.
“Gedung yang dipakai tersebar di 23 gedung sekolah dari tingkat SD, SMP/MTS,SMA/MA/SMK baik negeri maupun swasta. Penempatan calon peserta ujian berdasarkan dari nomor urut pendaftaran, tidak ada pengelompokan jenis jabatan. Diawali dari Nomor urut 1 menempati ruang di SMKN 1 Tempel dan Nomor terakhir pendaftar yaitu 5.358 menempati ruang kelas di SMPN 1 Mlati. Setiap ruang kelas akan ditempati maksimal sebanyak 20 peserta tes CPNS,” ungkapnya.

Dia menuturkan, ujian penerimaan pada hari ini dimulai secara serentak di 296 ruang pada pukul 08.00 WIB. Ujian, imbuhnya, berlangsung sekitar 200 menit.
“Untuk keperluan ujian peserta diminta membawa pensil 2 B asli, rautan, penghapus, bolpoint, papan sebagai alas untuk menulis dan yang tak kalah pentingnya membawa Kartu Tanda Peserta Ujian (KTPU). Peserta diwajibkan berpakaian bebas rapi dan datang 30 menit sebelum ujian dimulai,” katanya.
Wayan berujar panitia menyiapkan satu pengawas ujian untuk satu ruang. Selain pengawas, terdapat pula koordinator pengawas, dan pengawas siaga.

Oleh Shinta Maharani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor