TKI Bantul Tak Peroleh Lembur

Harian Jogja - BANTUL: Akibat krisis global yang melanda dunia, tenaga kerja indonesia (TKI) asal Bantul tak lagi mendapat kerja lembur. Namun hingga saat ini tidak ada TKI yang dipulangkan akibat krisis. Sebaliknya, TKI yang akan diberangkatkan ke luar negeri justru bertambah. Ignatius Bambang, Kasubdin Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul mengatakan saat ini dampak yang dirasakan sebatas pada pengurangan jam lembur saja. “Belum ada TKI Bantul yang dipulangkan karena krisis. Namun mereka tidak lagi mendapatkan kerja lembur,” katanya.

Bambang menjelaskan TKI di Malaysia memiliki gaji pokok 450-480 ringgit Malaysia. Bila ada lemburan gaji mereka dapat mencapai 900 ringgit. Namun dengan gaji pokok pun menurut Bambang para TKI sudah dapat menyisihkan sebagian gaji dalam jumlah besar untuk dikirim ke tanah air.
Untuk gaji terendah yaitu 450 ringgit bila dikurangi biaya pajak sebesar 100 ringgit dan biaya makan sebesar 200 ringgit, masih ada sisa sekitar 150 ringgit. “Satu ringgit Malaysia bernilai sekitar Rp3.200. Bila dikalikan akan mendapat jumlah sekitar Rp480.000,” katanya.
Bambang memperkirakan para TKI legal asal Bantul tidak akan dipulangkan oleh perusahaan yang mempekerjakan. Bila terpaksa memulangkan, perusahaan akan memilih TKI yang telah berada pada masa perpanjangan kontrak.
Terpisah Farid Iskandar, Pemimpin Cabang PT Fioken Kencana Mandiri DIY mengatakan jumlah keberangkatan TKI ke luar negeri justru meningkat. “Tidak ada dampak bagi keberangkatan TKI, justru tanggal 20 mendatang kami akan memberangkatkan TKI ke Qatar. Ini untuk keberangkatan yang pertama,” katanya.
TKI yang diberangkatkan ke Qatar sebanyak 22 orang, 18 orang di antaranya berasal dari Bantul. Di Qatar mereka bekerja pada perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Namun tidak semua TKI harus memiliki pengetahuan pertukangan.
“Kami selalu bekerja sama dengan Disnakertrans Bantul karena TKI dari Bantul memiliki animo yang paling besar. Keberangkatan besok didominasi TKI dari Bantul, kemudian baru Gunungkidul dan Kulonprogo. Sekitar 60% tidak memiliki skill tukang, 40% yang lain memiliki skill tukang,” kata Farid.

Oleh Ratri Lila Prabawani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir