Warga Tetap Tolak Pasar Talok

HARIAN JOGJA - GONDOKUSUMAN: Warga Kampung Gendeng di RT75 dan 76 RW XIII, Kelurahan Baciro, Kecamatan Gondokusuman, Jogja tetap menolak rencana pembangunan Pasar Talok karena sosialisasi tidak melibatkan seluruh warga. Sosialisasi pembangunan pasar tersebut dilakukan oleh Pemerintah Kecamatan Gondokusuman dan Badan Pengelola Barang Daerah (BPBD) Kota Jogja, Jumat (5/12) malam, di kantor kecamatan setempat. Namun warga justru menilai ada upaya adu domba kepada warga.

Acara yang dihadiri oleh Asek I Kota Jogja, M Arifin, dan Kepala BPBD Kota Jogja, Daryanto, dan Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kota Jogja, Purwanto, belum menghasilkan kesepakatan antara warga dan Pemkot Jogja terkait dengan pembangunan Pasar Talok, Maret mendatang.

"Sosialisasi yang dilakukan oleh Pemkot jelas tidak transparan, karena hanya mengundang segelintir warga. Kami sendiri belum pernah mengambil keputusan untuk bersepakat,dan tetap berjalan pada konsepsi awal menolak pembangunan pasar tersebut," kata Ketua RT75, Sami ABG, kemarin, kepada Harian Jogja.

Warga di kedua RT, tambah dia, merasa tersinggung dan bingung dengan sikap Pemkot Jogja dan m enilai justru sengaja membuat panas suasana. Sosialisasi yang dilakukan tidak melibatkan warga dan hanya dilakukan oleh segelintir oknum yang mengatasnamakan warga.
"Kami dari semula sudah sampaikan pada Sekda Kota Jogja, Rapingun. Kalau mau menggelar sosialisasi seharusnya semua warga diundang jangan seperti ini," tandas dia.

Camat Gondokusuman, Ari Sundaryanto mengatakan, telah menjalankan fungsinya, melakukan sosialisasi ke warga terkait realisasi pembangunan pasar di lahan seluas 500 meter persegi tersebut.
"Sosialisasi sudah dilakukan, tujuannya untuk mengklarifikasi ke warga, terkait kesimpangsiuran pembangunan Pasar Talok yang selama ini ditolak warga," katanya.

Dalam pertemuan itu, lanjut dia, Pemkot Jogja juga mengakomodasi keinginan dari perwakilan warga soal limbah pasar. Pemerintah berjanji limbah dari pasar tidak akan mengganggu warga. Selain itu Jl Tridarma akan diperuntukkan untuk akses masuk pasar.
Selain itu, muncul wacana untuk melibatkan warga dalam hal kepemilikan lapak yang ada. Pasar Talok sendiri direncanakan akan mulai dibangun 2009, dengan 114 lapak. Warga juga akan dilibatkan saat pembangunan, dengan memberikan prioritas tenaga pengerjaan pasar.
"Untuk tulisan penolakan yang ada, kami telah meminta kepada warga untuk segera dicopot, mengingat mepetnya waktu pengerjaan," tukas dia.

Oleh Jumali

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor