Bensin Langka di DIY

HARIAN JOGJA: Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di DIY kehabisan stok premium (bensin) pada Sabtu (3/1) kemarin. Habisnya persediaan premium telah terjadi sejak Jumat (2/1). Kondisi itu tak urung membuat pelanggan mengeluh. Dari pantauan Harian Jogja, kosongnya stok premium ini bisa dilihat di SPBU Dukuh, Desa Tridadi dan SPBU Mlati, SPBU Medari, SPBU Mulungan, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, SPBU Jalan Sultan Agung, SPBU Dukuh Jalan Bantul, SPBU Ngampilan dan beberapa SPBU lainnya.

Pengawas SPBU Medari, Jalan Magelang Km 15 Hartoyo mengaku persediaan premium di tempatnya telah habis sejak Jumat pagi. Tulisan 'bensin kosong' yang terpasang di depan pintu masuk SPBU belum dicopot, Sabtu (3/1) sore.

“Kami kehabisan stok sejak Jumat (2/1) pukul 09.00 WIB. Kami mendapat keterangan dari Pertamina tentang perubahan sistem pembelian delivery order [DO] mulai awal Januari yang membuat pasokan premium terhambat,” ungkapnya.

Perubahan itu, imbuhnya, berupa penggantian sistem pembelian dari nama barang menjadi kode barang. Dia memperkirakan perubahan itu menyebabkan beberapa SPBU harus menyesuaikan.

Hal senada juga diungkapkan pengelola SPBU Mulungan, Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati Lilik. Menurut dia, persediaan premium telah habis sejak pukul 08.30 WIB kemarin. Selain premium, SPBU Mulungan juga kehabisan stok premix. Sementara, persediaan solar masih mencukupi.

“Tiap hari kami menerima pasokan 16.000 liter premium dan 8.000 liter solar. Kalau untuk premix jatah kami 8.000 liter per minggu,” terang dia.
Kekosongan di SPBU Dukuh terjadi kemarin pagi. Tapi pukul 11.00 WIB mereka sudah mendapat pasokan 16.000 liter premium. Sedangkan di SPBU Ngampilan kekosongan terjadi sejak Jumat sore. Hingga Sabtu pukul 19.00 WIB, mereka masih belum mendapat pasokan premium dan pertamax sehingga praktis SPBU tersebut tutup karena hanya menjual premium dan premix.

Sejumlah pelanggan mengaku kecewa dengan habisnya persediaan premium di sejumlah SPBU. Aprianto, warga Ungaran berkata dirinya tidak sangat membutuhkan premium untuk pulang ke Ungaran dari Jogja. Namun, habisnya stok premium di SPBU jalan Magelang memaksanya membeli bensin eceran.
Dewi Hartono, warga Sleman mengaku kebingungan karena cadangan bensin di mobilnya sudah menipis. “Saya tadi sudah mencoba menelusuri pompa bensin mulai dari Mlati sampai Tempel. Tapi semua bensin habis,” tuturnya. Saat ia mencoba untuk membeli eceran, kekecewaan juga didapat. “Eceran pun kehabisan,” tuturnya.

Siswanto, Wakil Ketua Hiswana Migas Jogja mengatakan, stok BBM di Jogja masih aman. “Di Jogja tidak ada kelangkaan, itu hanya strategi pengusaha saja. Mereka membatasi stok,” jelas Siswanto seraya menambahkan, pengusaha tidak mau rugi jika BBM kembali turun pada 1 Januari 2009.

Menurut dia karena harga minyak dunia masih fluktuatif. Hal itu membuat pengusaha harus melakukan strategi agar tidak mengalami kerugian jika harga BBM tiba-tiba turun.

Sales Area Manajer Pertamina Sales Area Yogyakarta Arie Anggoro menuturkan kosongnya persediaan premium di sejumlah SPBU akibat perubahan sistem DO online. Menurut dia, sistem online yang baru belum begitu familiar. Sehingga, penyesuaian ini memaksa Pertamina kembali pada sistem manual dalam pelaksanaan DO.

“Sistem baru ini masih butuh penyesuaian. Sehingga kami terpaksa menggunakan sistem manual dengan mesin ketik untuk pelaksanaan DO. Akibatnya, pasokan bahan bakar ke sejumlah SPBU tersendat,” terang dia.

Dia juga menegaskan, stok bahan bakar di Pertamina tidak mengalami hambatan. Namun, lonjakan permintaan bahan bakar pada liburan Natal dan tahun baru serta isu penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) turut memengaruhi habisnya persediaan bahan bakar.

Dia belum dapat menjamin sampai kapan kondisi kekosongan premium akan teratasi. Menurut dia, pihaknya akan berusaha secepatnya untuk kembali memulihkan persediaan SPBU di sejumlah SPBU. “Saya belum bisa menjamin dan memprediksi. Yang pasti kami secepatnya akan mengatasi masalah ini,” katanya.
Wakil Presiden Jusuf Kalla di sela-sela kunjungan ke Bandara Ngurah Rai Denpasar mengatakan, kelangkaan BBM di sejumlah daerah di Indonesia diduga adanya sistem peralihan distribusi online yang diberlakukan pihak Pertamina. Tetapi, katanya, mungkin masih ada orang Pertamina dalam suasana liburan Natal dan tahun baru.

Wakil Presiden berjanji akan mencari akar masalah sehingga proses distribusi dari Pertamina ke SPBU menjadi tersendat. "Saya dengar hari ini sudah beres kok dan nggak ada masalah lagi," ujarnya.

Kelangkaan premium ini terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, baik di Jawa maupun luar Jawa. Kelangkaan juga terjadi di Jakarta yang menjadi pusat pemerintahan

Oleh Feronika Werdiningsih, Yuspita Anjar Palupi & Budi Cahyana

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor