Dana BOS minim, Pemkab siap berikan BOP

BANTUL : Anggaran biaya operasional siswa (BOS) yang diperuntukkan bagi seluruh sekolah swasta dan negeri dinilai tidak cukup memenuhi kebutuhan sekolah, Pemerintah Kabupaten Bantul berencana memberikan bantuan operasional pendidikan (BOP) pertengahan 2009 mendatang. Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul, Agus Effendi menilai alokasi dana BOS pemerintah pusat tidak cukup , sehingga harus mengambil dana APBD dalam bentuk BOP. Bantuan BOS yang akan diberikan pusat hanya mencapai Rp30.000-40.000 bagi setiap siswa. “Kalau hanya lewat BOS tidak cukup, Pemkab mesti segera turunkan BOP,”ujarnya kemarin.

Total anggaran sebesar Rp9 miliar nantinya diberikan kepada semua sekolah swasta dan negeri di Bantul. Setiap sekolah akan menerima bantuan rata-rata sebesar Rp10 juta untuk membebaskan siswa dari biaya daftar ulang sekolah, pembuatan soal ujian, dan kegiatan ekstrakurikuler, pengadaan buku, dan lain-lain. “Dana itu akan turun, kalau tidak Maret ya April,”terangnya.

Agus meminta Dinas Pendidikan Bantul untuk melakukan pengawasan kepada sekolah, terkait dengan pemberian BOP. Alasannya, agar dana tersebut digunakan sesuai dengan petunjuk teknis Bupati, agar tidak menyalahi ketentuan. Karena kebutuhan sekolah berbeda-beda, sekolah mesti menggunakan dana sesuai kebutuhan masing-masing. “Tentunya mesti rasional, Disdik perlu lakukan pengawasan,”tegasnya.

Disdik lanjutnya, perlu melakukan verifikasi secara teliti dan akurat untuk menghitung kebutuhan masing-masing sekolah.
Karena, dana alokasi khusus (DAK) dari pusat berkurang, anggaran pendidikan pada 2009 otomatis banyak dipangkas. Alasannya, kemampuan keuangan Bantul dianggap lebih baik dari tahun sebelumnya. Padahal, pendidikan di Bantul membutuhkan perhatian khususnya dari pemerintah pusat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bantul, Sudarman mengakui dana BOS memang tidak mencukupi, karena itu BOP siap diberikan pada 2009. Sebanyak 30.000 siswa sekolah dasar baik negeri maupun swasta memperoleh bantuan Rp10.500 setiap bulan per siswa. Sedangkan, total siswa SMP sebanyak 70.000 siswa, dan mendapat bantuan sebesar Rp21.000 per bulan.

Lebih lanjut, Sudarman menegaskan anggaran pendidikan 2009 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Meski begitu, pihaknya berjanji akan memaksimalkan APBD yang ada untuk memenuhi kebutuhan sekolah.

Terpisah, Kepala Sekolah SMP Patria, Bantul, Waluya, menegaskan dana BOS maupun BOP tidak cukup bagi sekolah swasta yang membutuhkan anggaran yang lebih besar. Padahal, masih banyak kebutuhan yang harus dipenuhi bagi sekolah swasta yang mengandalkan yayasan. Selain itu, kebutuhan rutin sekolah negeri dan swasta berbeda semestinya menjadi pertimbangan khusus pemerintah. “Mestinya ada dana tambahan bagi swasta, sekolah gratis yang digembar-gemborkan pusat itu sulit terwujud,” cetusnya saat dihubungi Harian Jogja kemarin.

Oleh Shinta Maharani

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor