Lebih Dekat dengan Pemain Lokal (Baru) PSS Sleman

Aan Dorongan Orang Tua , Reza Cari Pengalaman,

Badai krisis keuangan yang menerpa PSS membawa berkah bagi pemain lokal. Jika sebelumnya kesempatan masuk skuad PSS sangat tipis, krisis keuangan memaksa manajemen mengoptimalkan potensi pemain lokal mereka. Saat ini sudah ada enam pemain lokal yang bergabung dengan Super Elang Jawa.

SYUKRON MUTTAQIEN, Sleman

source wikipedia
Dibandingkan dengan pemain lain, postur Aan Ariyahya cukup ideal untuk pemain sepakbola. Bertinggi badang 175 centimeter dan berat badan 60 kilogram, pilihan manajemen memasukkan Aan dalam skuad PSS tampaknya cukup beralasan. Bukan hanya postur tubuh, penampilan Aan dalam di laga perdananya cukup memuaskan tim pelatih.

Aan bergabung dengan PSS dalam posisi stopper. Penampilan pertama Aan bersama PSS di ajang Copa Indonesia melawan Persema Malang, Rabu (10/12) silam, cukup lumayan. Bermain dengan materi pas-pasan, Aan bersama pemain lokal lain mampu menahan gempuran tim bertabur bintang itu.

Bergabung dengan PSS menjadi cita-cita sejak kecil. Bahkan, kedua orang tuanya, Sugiwinarto dan Banarti, sangat mendukung dan mendorong dirinya untuk bisa bergabung pada tim kebanggaan wong Sleman tersebut. "Saat saya ngomong kalau ada tawaran bergabung PSS, tanpa pikir panjang mereka langsung memberikan restu," tutur pemain yang sempat masuk dalam skuad PSS U-23 dan magang di PSS Senior tahun lalu.

Aan memulai karir sepakbola dari PS Godean Putra Manunggal (GPM). Di klub yang berhome base di Godean ini, Aan berposisi sebagai stopper. Kiprah Aan di GPM sempat ikut mengantarkan GPM menjadi juara kompetisi PSS liga divisi utama pada tahun 2005. Usai dari GPM, Aan kemudian berpindah ke klub KKK Klajuran. Di klub yang ditangani Bambang Prasetyo, Aan juga menempati posisi belakang.

"Klub lama saya juga mendukung dan mendorong saya untuk bisa masuk PSS. Karena diharapkan bisa memotivasi pemain yang lain," kata pria yang sampai saat ini masih tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) angkatan 2007 ini.

Aan mengaku sejak kecil memang bercita-cita bisa berkiprah dalam ajang kompetisi profesional. Selain di PSS, Aan juga pernah mengikuti seleksi pemain PSIM. "Hanya karena masih kalah pengalaman saya tidak lolos. Jadi, bisa bergabung dengan PSS ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi saya," urainya.

Tidak jauh berbeda dengan Aan, Reza Furqoni juga mengaku bangga bisa bergabung dengan skuad PSS. Bahkan, mantan pemain PSST Sleman ini mengaku akan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya di PSS . "Kalau kondisi tim (PSS) normal, kecil kemungkinam saya bisa masuk skuad PSS. Nah, kesempatan langka ini akan saya pergunakan sebaik-baiknya untuk menimba pengalaman dan menunjukkan kemampuan saya," ujar putra pasangan Arjunandir dan Takarina Sulastri ini.

Ia mengaku bermain di klub profesional berbeda dengan amatir. Selain iklim kompetisi yang sangat ketat, para pemain yang akan dihadapi adalah pemain yang sudah berpengalaman. Meski begitu Reza mengaku tidak gentar.

Untuk meningkatkan kemampuannya, mantan pemain U-15 dan U-18 PSS ini terus menempa diri dengan latihan keras. "Selain berlatih bersama, saya juga menambah porsi latihan sendiri di rumah," kata pria yang bertempat tinggal di Jaban, Beran, Tridadi. ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir