TOLAK ANGIN-KUKU BIMA ENERGI ; Sumbang Warga Telantar
YOGYA (KR) - Mengikuti program kemanusiaan PT Sido Muncul tahun-tahun sebelumnya, melalui dua produk unggulannya Tolak Angin dan Kuku Bima Energi, Rabu, (14/1) kembali memberikan bantuan kemanusiaan kepada Yayasan Dunia Baru. Sebelumnya pada Kamis (8/1) Tolak Angin dan Kuku Bima Energi telah memberikan bantuan untuk para korban gempa di Manokwari Sorong dengan nilai yang sama melalui Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI).
Bantuan kali ini akan diberikan kepada para kaum papa dan orang-orang telantar yang ditampung di Wisma Sahabat Baru (Yayasan Dunia Baru) senilai Rp 100 juta. Bantuan diserahkan Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat didampingi ikon Kuku Bima Energi Donny Kesuma kepada Pimpinan Yayasan Dunia Baru Threes Soewaji.
Irwan Hidayat mengatakan, di tengah krisis global yang melanda belahan dunia saat ini, produk-produk unggulan Tolak Angin dan Kuku Bima Energi tidak mengalami penurunan, bahkan masih naik secara signifikan. Ini menandakan bahwa produk-produk tersebut keberadaannya telah merebut hati masyarakat karena kegunaan dan khasiatnya.
Saat ini PT Sido Muncul akan mengembangkan pemasarannya ke daerah-daerah yang selama ini belum maksimal, khususnya di daerah Indonesia Timur yang meliputi Papua, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku. (Rsv)-g
Bantuan kali ini akan diberikan kepada para kaum papa dan orang-orang telantar yang ditampung di Wisma Sahabat Baru (Yayasan Dunia Baru) senilai Rp 100 juta. Bantuan diserahkan Direktur Utama PT Sido Muncul Irwan Hidayat didampingi ikon Kuku Bima Energi Donny Kesuma kepada Pimpinan Yayasan Dunia Baru Threes Soewaji.
Irwan Hidayat mengatakan, di tengah krisis global yang melanda belahan dunia saat ini, produk-produk unggulan Tolak Angin dan Kuku Bima Energi tidak mengalami penurunan, bahkan masih naik secara signifikan. Ini menandakan bahwa produk-produk tersebut keberadaannya telah merebut hati masyarakat karena kegunaan dan khasiatnya.
Saat ini PT Sido Muncul akan mengembangkan pemasarannya ke daerah-daerah yang selama ini belum maksimal, khususnya di daerah Indonesia Timur yang meliputi Papua, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku. (Rsv)-g
Komentar
Posting Komentar