Sistem Online Rugikan Pengusaha SPBU
source wikipedia |
Badrun, pengelola SPBU Diro, Bantul menyatakan untuk mengantisipasi kekurangan, Pihaknya mengandalkan SPBU lain yang memiliki persediaan berlebih. Kami hanya andalkan SPBU lain, kalau stoknya tidak cukup, kata Badrun.
Rata-rata BBM yang terjual di SPBU Diro mencapai 12 kiloliter hingga 14 kiloliter per hari.
Yanto, pengelola SPBU Patalan, Parangtritis menegaskan sistem online yang diterapkan Pertamina belum dipahami. Pembayaran melalui perbankan mengalami persoalan, tidak bisa lancar seperti sebelumnya. Setidaknya Pertamina melakukan percobaan dulu, kami kaget dengan sistem baru itu,kata dia.
Untuk solar, SPBU Patalan baru menerima Solar dari Rewulu sebanyak 24 kilo liter, dari 88 kilo liter yang di pesan beberapa hari lalu. Sedangkan premium baru 16 kilo liter, dari 24 kilo liter yang dipesan. Kami harap bisa segera terpenuhi, yang bisa dilakukan hanya tunggu informasi dari pertamina, kata dia.
Lebih lanjut, Yanto menambahkan tersendatnya pasokan mempengaruhi pendapatan SPBU Patalan. Pada hari-hari biasa sebelum penerapan sistem online, pendapatannya mencapai Rp4,5 juta dengan penjualan 25 kiloliter premium dan 5 kiloliter solar. Tentunya kami tidak bisa maksimalkan pendapatan, wong pasokannya tersendat, imbuhnya.
Padahal, musim liburan SPBU di kawasan Parangtritis ramai diserbu pembeli.
Pihaknya juga tidak bisa membatasi penjualan BBM, dengan alasan diperuntukkan bagi petani dan nelayan yang membutuhkan BBM dalam jumlah yang besar. Rata-rata petani dan nelayan membeli premium sebanyak 70 liter per hari.
Oleh Shinta Maharani
Komentar
Posting Komentar