40 Persen PTS di DIY Tak Sehat, Satu PTS Ditutup Atas Permintaan Sendiri

YOGYA (KR) - Kondisi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di DIY 40 persen tak sehat. Bahkan pada Agustus 2009 mendatang Kopertis Wilayah V menutup operasional satu di Yogya atas permintaan sendiri.
Hal itu diungkapkan Koordinator Kopertis V, Prof Dr Ir Budi Santoso Wignyosukarto Dipl HE, Kamis (5/2) kepada wartawan di Hotel Santika Yogya. Padahal hingga tahun akademik 2008-2009 ini, PTS bersangkutan masih memiliki 110 mahasiswa aktif. Untuk itu, saat ini tengah diupayakan solusi agar mahasiswa tak telantar dan hak-haknya tak terabaikan.

"Pihak yayasan siap bertanggung jawab untuk memindahkan mahasiswa ke PTS lain. Tapi Kopertis minta passing out (meluluskan hingga habis) mahasiswa dulu, baru menutup diri," ungkap Prof Budi.
Diungkapkan pula, masih ada dua PTS yang sudah setahun lebih tak beroperasi (melaksanakan kegiatan perkuliahan-red). Namun keduanya belum ada upaya untuk menutup diri atau merger dengan PT lain. Salah satu dari kedua PTS itu, hanya tinggal memiliki 6 mahasiswa. Kopertis Wilayah V sudah meminta yayasan pengelola PTS itu segera mengambil keputusan.

"Padahal dosen bantuan Kopertis di PTS itu ada 7 orang. Kami hanya berupaya agar dosen yang menjadi 'aset' negara itu tak sia-sia dan bisa segera diperbantukan ke PTS lain," ungkapnya pula.
Selain itu, lanjut Prof Budi Santoso, Kopertis Wilayah V juga akan menutup paksa satu PTS lain yang beberapa waktu terbukti melakukan pelanggaran berat. Penutupan paksa ditempuh karena PTS itu masih tetap beroperasi hingga kini. Untuk itu, Kopertis segera mengirimkan surat keterangan tak memperpanjang izin Program Studi PTS tersebut.

"Tapi kami masih berdiskusi dengan pihak yayasan dan lain-lain, untuk memikirkan mahasiswanya akan dikemanakan," lanjutnya.
Tentang jumlah PTS tak sehat di DIY yang mencapai 40 persen, menurut Prof Budi, indikatornya berdasarkan kondisi Prodi pada masing-masing PTS. Idealnya, setiap prodi minimal memiliki 100 mahasiswa. Sehingga diupayakan terjadi merger antar-PTS yang kekurangan mahasiswa.
"Keuntungan merger, alumni masih memiliki almamater untuk mengurus legalisir ijazah dan sebagainya. Bila PTS ditutup, maka alumni akan mengalami kebuntuan," tambahnya. (Ben)-m

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor