Demo, Tolak Valentine's Day

JOGJA - Sedikitnya 50 massa berjalan dengan membawa spanduk bertuliskan 'I Love You Everyday, Not Just Today' di kawasan kampus UGM. Mereka yang mengenakan pakaian muslim dan muslimah itu berjalan dari satu fakultas ke fakultas lain yang ada di UGM sambil membagi-bagikan bunga dan leaflet berisi himbauan untuk tidak merayakan hari Valentine.

Diawali dari Fakultas Peternakan UGM, mereka menyerukan kepada seluruh penduduk kampus UGM agar tidak ikut-ikutan merayakan budaya asing itu. Menjelang waktu sholat Jumat, massa kemudian berhenti sejenak melakukan aksi mereka untuk melaksanakan Sholat Jumat.

Aksi dilanjutkan lagi dengan berjalan menuju Fakultas Kedokteran Umum yang ada di Jalan Kesehatan, kemudian ke Kedokteran Gigi. Begitu seterusnya mereka menyambangi seluruh fakultas dari semua rumpun yang ada di UGM. Antara lain rumpun Soshum, Agro, Kesehatan, dan PGST.

Koordinator aksi Defri Daryanto mengatakan, aksi ini merupakan aksi himbauan. Untuk itu, pelaksanaannya sengaja dilakukan sehari sebelum hari Valentine sebagai tindakan prefentif untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan. "Biasanya dalam perayaan Valentine, banyak generasi muda yang khilaf, dengan mengadakan pesta yang akhirnya memicu kegiatan seks bebas, menenggak alkohol, maupun konsumsi narkoba," tuturnya kepada wartawan di sela aksi.

Untuk itu, massa yang tergabung dalam Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Intra Kampus (FSLDIK) Jamaah Sholahudin UGM itu berupaya mencegah kegiatan maksiat itu pada generasi muda, khususnya kepada para mahasiswa UGM.

Dikatakan Defri, sebelumnya FSLDIK juga melakukan upaya-upaya pencehagan kegiatan maksiat yang sering terjadi pada perayaan-perayaan tertentu. Hanya saja, mereka menggunakan cara pendekatan yang halus berupa dakwah dan menghindari kekerasan.

Dalam momen Valentine ini pun, pada sabtu malam mereka akan berjaga-jaga untuk menjaga ketertiban jika ada perayaan-perayaan Valentine yang ada di kawasan kampus, untuk mengantisipasi jika ada mahasiswa yang khilaf.

Defri menambahkan, pihaknya juga mendukung penutupan gerbang di malam hari pada beberapa portal jalan masuk ke kawasan UGM. Sebab, selama ini sebelum portal-portal tersebut ditutup, tempat-tempat yang gelap di kawasan kampus UGM sering digunakan untuk pacaran dan kemungkinan untuk perzinahan. (nis)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor