Harga Mobil Bekas Ikut Naik

HARIAN JOGJA: Krisis keuangan global tidak hanya membuat harga mobil baru yang merangkak naik karena mobil bekas pun harganya ikut-ikutan melonjak. Tetapi, meski harga mobil bekas merangkak naik, peminatnya tetap. Sebenarnya kenaikan harga mobil ini sudah sejak Desember lalu namun user belum mau naik dan baru mulai naik pada bulan Januari lalu, jelas Sunami, Pengelola Sarwo Santoso Motor, kemarin.

Kenaikan harga mobil bekas sudah ia rasakan sejak Desember lalu namun konsumen belum mau jika harganya naik. Sehingga realisasi kenaikan harga tersebut baru dapat pada Januari 2009 ini. Pihaknya saat ini lebih mengejar perputaran uang dan menurutnya profit tahun lalu sudah tercapai. Dan untuk mencapai target tahun ini maka pihaknya lebih menambah jam kerja. Setiap bulannya pihaknya dapat menjual sekitar 20 unit mobil.

Dan untuk tahun ini targetnya masih sama untuk setiap bulannya paling tidak dapat menjual sekitar 20 unit mobil. Namun minat dari para user, menurut dia, lebih pada mobil niaga yang siap untuk kerja dan tidak perlu memperbaiki. Namun untuk profit pihaknya tidak dapat memprediksi secara pasti karena keadaan yang belum stabil. “Sekitar 80 persen user lebih banyak mencari mobil niaga dan sekitar 20% mencari sedan,” jelasnya. Menurut dia, kenaikan harga ini selain karena pengaruh harga mobil baru yang juga naik, mencari mobil bekas juga susah karena banyak persaingan antara penjual mobil yang saat ini juga menjamur. Para user lebih memilih mobil bekas karena selisih harga yang cukup jauh yakni sekitar Rp20 juta. Apalagi, mobil bekas kualitasnya juga tidak kalah jauh dengan mobil baru.

Ia mencontohkan mobil pick up L300 sekarang harganya Rp70 juta sedangkan tiga bulan lalu harganya hanya Rp50 juta. Sedangkan untuk harga baru tiga bulan lalu Rp106 juta dan harga baru saat ini mencapai 120 juta. Namun pangsa pasarnya yang meminta lebih banyak dari Temanggung daripada pasar Jogja. Sekitar 50% user kita lebih banyak dari Temanggung, terangnya. (Feronika Werdiningsih)