Rendahnya Tingkat Pendidikan Picu Kemiskinan
SLEMAN: Tingginya kemiskinan di Indonesia disebabkan karena rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia karena Sumber Daya Manusia dibentuk melalui pendidikan.
Hal itu disampaikan oleh Slamet S Sarwono, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya (UAJY), di sela-sela seminar yang digelar oleh Pusat Studi Bahasa UAJY, siang tadi. Ia menjelaskan, jumlah wirausaha di suatu negara tidak menjadi tolok ukur dalam menilai tingkat kemiskinannya.
“Bercermin pada pendidikan di Indonesia, kualitas pendidikan Indonesia termasuk rendah di ASEAN. Masalah kemiskinan di Indonesua tidak hanya dilihat dari rendahnya jumlah wirausaha, tapi rendahnya kualitas pendidikan secara keseluruhan,†jelasnya.
Proses pendidikan di Indonesia, ujarnya, tidak lagi mendidik siswa untuk belajar, meanggung resiko serta penuh dengan ambiguitas dan ketidakpastian. Pada kenyataannya, lanjut dia, siswa hanya mengejar nilai, indeks prestasi, lama studi dan ijasah. Dosen, tuturnya, juga kerap memberikan nilai 'mudah'.(Nadia Maharani)
Hal itu disampaikan oleh Slamet S Sarwono, Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya (UAJY), di sela-sela seminar yang digelar oleh Pusat Studi Bahasa UAJY, siang tadi. Ia menjelaskan, jumlah wirausaha di suatu negara tidak menjadi tolok ukur dalam menilai tingkat kemiskinannya.
“Bercermin pada pendidikan di Indonesia, kualitas pendidikan Indonesia termasuk rendah di ASEAN. Masalah kemiskinan di Indonesua tidak hanya dilihat dari rendahnya jumlah wirausaha, tapi rendahnya kualitas pendidikan secara keseluruhan,†jelasnya.
Proses pendidikan di Indonesia, ujarnya, tidak lagi mendidik siswa untuk belajar, meanggung resiko serta penuh dengan ambiguitas dan ketidakpastian. Pada kenyataannya, lanjut dia, siswa hanya mengejar nilai, indeks prestasi, lama studi dan ijasah. Dosen, tuturnya, juga kerap memberikan nilai 'mudah'.(Nadia Maharani)
Komentar
Posting Komentar