AKSI DAMAI DUKUNG PARIWISATA ; Kampanye, Hunian Hotel Turun 20%

YOGYA (KR) - Masa kampanye yang sudah berlangsung beberapa waktu ini, ternyata berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel di Yogyakarta. Selama kampanye, tingkat hunian hotel turun hingga 20%.
Penurunan tersebut karena wisatawan yang akan datang melihat kondisi keamanan di Yogyakarta selama masa kampanye, termasuk wisatawan asing khususnya dari Malaysia dan Eropa.
Biasanya wisatawan ingin melihat dulu situasi keamanan tempat yang akan dikunjungi. Jika benar-benar aman, mereka baru mau datang. Dan ini cukup berdampak pada turunnya tingkat hunian hotel di Yogya sampai 20%, ucap Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono di Balaikota Yogyakarta, Sabtu (21/3).

Penurunan 20% itu, kata Deddy, terlihat untuk hotel berbintang yang biasanya tingkat huniannya 80-90% saat ini hanya sekitar 60% saja. Sedang hotel melati yang pada hari biasa tingkat huniannya 40%, sekarang rata-rata hanya 20% yang terisi.
Dikatakan, ekonomi di Yogyakarta sangat tergantung kunjungan wisatawan. Untuk itu pihaknya berharap penyelenggaraan kampanye dalam rangka pesta demokrasi Indonesia bisa berlangsung santun dan damai, sehingga wisatawan tak enggan datang ke Yogyakarta. Kalau bisa malah kampanye dikemas sesuai budaya Yogya, sehingga membuat orang tertarik untuk melihat, termasuk wisatawan, ungkap Deddy seraya berharap penurunan tersebut tidak berlangsung lama.
Deddy mengatakan, saat kampanye memang banyak kedatangan jurkam dari luar daerah, namun hal itu tidak begitu berpengaruh pada isian kamar. Karena jumlah hotel di Yogya cukup banyak, sehingga kue yang ada harus dibagi.
Dipaparkan, saat ini langkah yang dilakukan adalah menyampaikan bahwa situasi Yogya pada masa kampanye ini cukup kondusif. Apalagi banyak di antara mereka mau datang ke Yogya, namun meminta jaminan bahwa tidak akan ada kerusuhan selama masa kampanye, seperti halnya biro perjalanan dari Malaysia.
Karenanya kami juga meminta dukungan dari parpol agar mampu mengondisikan massanya untuk tidak berbuat anarkhis. Sebab jika anarkhis, tentu pariwisata Yogya akan terpuruk. Karena untuk wisata, keamanan merupakan hal terpenting, tandasnya.
Hal senada disampaikan Ketua Forum Pariwisata Sehat Kota Yogyakarta H Purwanto SP SSos SH MSi. Menurutnya, kampanye damai yang berlangsung di kota pariwisata seperti Yogyakarta ini, perlu didukung semua pihak.
Sebab, apabila kampanye tidak mengedepankan unsur-unsur damai yang atraktif mengetengahkan keunikan budaya, akan bisa ikut mencontreng citra buruk pariwisata, katanya di Kampus Akparda.
“Justru kampanye damai akan mendukung pariwisata, katanya lagi. Wisatawan tidak merasa takut, karena tidak ada yang perlu dikhawatirkan. (Ret/Ata)-g

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir