CEGAH PELAJAR KONSUMSI NARKOBA ; Polisi Lakukan Pemeriksaan di Sekolah

YOGYA (KR) - Satuan Narkoba Poltabes Yogyakarta dipimpin Kasat Narkoba Kompol Saiful Anwar SSos SIK dan Kaur Binops Narkoba Iptu Leo Kemi, Kamis (12/3) melakukan pemeriksaan ke sejumlah sekolah. Pemeriksaan dilakukan sebagai upaya mencegah pelajar terlibat dalam penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba). Pemeriksaan dilakukan terhadap siswa-siswi kelas 1 dan 2.

Sedangkan khusus siswa-siswi kelas 3 belum dilakukan karena mereka sedang mempersiapkan ujian.
Kasat Narkoba Poltabes Yogyakarta Kompol Saiful Anwar SSos SIK didampingi Kaur Binops Narkoba Iptu Leo Kemi, menjelaskan pemeriksaan terhadap kalangan pelajar dilakukan terkait dengan pelaksanaan Operasi Tumpas Bandar Narkoba 2009. Salah satu pertimbangan dilakukannya pemeriksaan terhadap pelajar, akhir-akhir ini sindikat pengedar narkoba sengaja mencari pasaran di kalangan pelajar dan mahasiswa.

Saiful Anwar menjelaskan, seminggu lalu pihaknya menangkap 5 oknum pelajar yang kedapatan sedang melakukan pesta ganja. Setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif, dua di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. Sedangkan 3 lainnya sebatas sebagai saksi dan wajib menjalani apel 2 kali seminggu. Penggrebekan terhadap 5 oknum pelajar saat pesta ganja di sebuah lapangan itu membuktikan, pelajar rentan penyalahgunaan narkoba.

Pemeriksaan di sejumlah sekolah, pihaknya belum menemukan adanya pelajar yang membawa narkoba di kelas. Meski demikian pihak kepolisian wanti-wanti kepada pihak sekolah agar terus melakukan pemantauan terhadap siswa-siswinya.

Jika ditemukan indikasi adanya siswa-siswi yang menggunakan narkoba, pihak sekolah diminta untuk segera melaporkan ke kepolisian.
Menurut Saiful Anwar, pengawasan terhadap kalangan pelajar harus diperketat agar mereka tidak terjerat ke dlaam penyalahgunaan narkoba. Kalangan orangtua, pendidik, dan kepolisian harus bahu membahu menyelematkan generasi muda dari ancaman pelajar. Hal itu disebabkan bahwa sindikat pengedar narkoba memanfaatkan masa-masa transisi pelajar dan mahasiswa saat memasarkan barang haram semacam pil koplo, ganja, shabu-shabu maupun putauw. Menjadi tanggungjawab kita bersama untuk menyelamatkan generasi muda dari ancaman narkoba, jelasnya. (Hrd)-f

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor