DI CANDI PRAMBANAN ; Shanti Ratri Sambut Nyepi
YOGYA (KR) - Panitia Nyepi Tahun Saka 1931 DIY bekerja sama dengan Aliansi Jogjakarta untuk Indonesia Damai (AJI Damai) akan menggelar Shanti Ratri atau malam perdamaian di pelataran Candi Prambanan Yogyakarta, Sabtu (21/3). Kegiatan ini mengusung tema รข€˜Persaudaraan dalam Perbedaan menuju Perdamaian.
Ketua Umum Perayaan Nyepi Tahun Saka 1931 DIY Dr AAK Suryahadi MEdCA menyatakan, perayaan Nyepi tahun ini berada dalam konteks berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mengingat di lingkup nasional bangsa Indonesia akan menghadapi pemilu.
Tema tersebut dipilih karena dalam menghadapi perbedaan dan keragaman yang terjadi dalam proses demokrasi, dibutuhkan kebersamaan dan persaudaraan antarumat manusia maupun anak bangsa. Melalui persaudaraan itulah, kita sesungguhnya membangun perdamaian sejati, kata AAK Suryagadi kepada wartawan di Pura Jagatnatha Yogya, Kamis (19/3).
Koordinator AJI Damai Muhammad Subkhi Ridho mengatakan, kegiatan Shanti Ratri meliputi renungan dan dialog bersama sejumlah tokoh lintas agama, diantaranya Prof Dr Machasin, Dr Hamim Ilyas, Romo Saryanto (Wakil Uskup di DIY), Pendeta Dr Budyanto (Rektor UKDW) dan Ida Bagus Agung (Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia DIY).
Setelah renungan dan dialog, dilanjutkan dengan doa perdamaian yang akan dipimpin oleh pemuka agama. Usai doa perdamaian, obor perdamaian akan dinyalakan sebagai simbol persaudaraan dan perdamaian yang harus terus dipertahankan dan diikrarkan oleh semua anak bangsa. Sebagai penutup, peserta akan diajak melakukan meditasi perdamaian secara bersama-sama menurut tata cara masing-masing.
Perayaan Nyepi juga akan diramaikan oleh sekitar 100 seniman lintas agama yang akan menggelar Happening Art mulai pukul 09.00 WIB di tempat yang sama. Happening Art adalah bentuk kolaborasi antara seni pertunjukan dan seni rupa (lukis), dengan merespons eksistensi Candi Prambanan dan hubungan harmonis antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan alam serta manusia dengan Tuhan, jelas Ketua Panitia Happening Art I Gede Arya Sucitra SSn.(*-4)-f
Ketua Umum Perayaan Nyepi Tahun Saka 1931 DIY Dr AAK Suryahadi MEdCA menyatakan, perayaan Nyepi tahun ini berada dalam konteks berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mengingat di lingkup nasional bangsa Indonesia akan menghadapi pemilu.
Tema tersebut dipilih karena dalam menghadapi perbedaan dan keragaman yang terjadi dalam proses demokrasi, dibutuhkan kebersamaan dan persaudaraan antarumat manusia maupun anak bangsa. Melalui persaudaraan itulah, kita sesungguhnya membangun perdamaian sejati, kata AAK Suryagadi kepada wartawan di Pura Jagatnatha Yogya, Kamis (19/3).
Koordinator AJI Damai Muhammad Subkhi Ridho mengatakan, kegiatan Shanti Ratri meliputi renungan dan dialog bersama sejumlah tokoh lintas agama, diantaranya Prof Dr Machasin, Dr Hamim Ilyas, Romo Saryanto (Wakil Uskup di DIY), Pendeta Dr Budyanto (Rektor UKDW) dan Ida Bagus Agung (Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia DIY).
Setelah renungan dan dialog, dilanjutkan dengan doa perdamaian yang akan dipimpin oleh pemuka agama. Usai doa perdamaian, obor perdamaian akan dinyalakan sebagai simbol persaudaraan dan perdamaian yang harus terus dipertahankan dan diikrarkan oleh semua anak bangsa. Sebagai penutup, peserta akan diajak melakukan meditasi perdamaian secara bersama-sama menurut tata cara masing-masing.
Perayaan Nyepi juga akan diramaikan oleh sekitar 100 seniman lintas agama yang akan menggelar Happening Art mulai pukul 09.00 WIB di tempat yang sama. Happening Art adalah bentuk kolaborasi antara seni pertunjukan dan seni rupa (lukis), dengan merespons eksistensi Candi Prambanan dan hubungan harmonis antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan alam serta manusia dengan Tuhan, jelas Ketua Panitia Happening Art I Gede Arya Sucitra SSn.(*-4)-f
Komentar
Posting Komentar