GEGAH PEREDARAN NARKOBA DI KALANGAN PELAJAR ; Dari Penyuluhan HinggaDikeluarkan Dari Sekolah

YOGYA(KR) - Pencegahan peredaran narkoba di kalangan pelajar bukan hanya tanggung jawab aparat kepolisian tapi butuh sinergitas dari sekolah. Untuk mencegah hal itu sejumlah sekolah di Yogyakarta melakukan berbagai antisipasi, mulai dari sosialisasi, razia hingga memberi sanksi bagi siswa yang terbukti melakukan pelanggaran. Kini jajaran Poltabes Yogyakarta juga sedang membuat jadwal operasi keliling sekolah. Demikian dikatakan oleh beberapa pimpinan sekolah dan Kasat Narkoba Poltabes Yogyakarta Kompol Saiful Anwar SSos Sik yang ditemui KR secara terpisah, Senin (16/3).

Humas SMA PIRI 1 Yogya Hadiyanto Sahputra SE SPd mengatakan peredaran narkoba yang sudah mulai mengkhawatirkan butuh perhatian serius dari berbagai pihak. Pemberantasan narkoba akan bisa optimal jika ada sinergitas antara masyarakat, sekolah dan aparat kepolisian. Sekolah juga mengadakan penyuluhan tentang bahaya narkoba dengan melibatkan pengurus OSIS. Berdasarkan pengalaman penyuluhan dengan melibatkan teman sendiri hasilnya lebih efektif. "Selain memasang slogan-slogan tentang bahaya narkoba di dalam kelas, biasanya setelah diskusi dan penyuluhan narkoba selesai siswa kami minta untuk menulis yang nantinya diterbitkan dalam buletin di sekolah," kata Hadiyanto.

Wakaur Kesiswaan SMP Muhammadiyah 8 Yogyakarta Riyanto mengemukakan sejak 3 tahun terakhir sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba dilakukan secara kontinyu. Bahkan setiap 2 bulan sekali pihaknya melakukan razia rutin untuk mengantisipasi jika ada siswa yang membawa sesuatu yang tidak berkaitan dengan kegiatan belajar. "Siswa yang kedapatan membawa tipex juga kita amankan supaya tidak digunakan untuk corat-coret. Mereka yang terbukti bersalah kita beri sanksi. Bentuk sanksinya macam-macam tergantung pelanggarannya. Kalau narkoba kita bersikap tegas dengan mengeluarkan dari sekolah," ujarnya.

Di SMK Piri 1 Yogyakarta sosialisasi bahaya narkoba kepada siswa dilakukan secara terus menerus. Selain itu, jika pihak sekolah mendapati siswa memiliki narkoba maka akan dilakukan tindaan tegas dengan cara melakukan peringatan dan pengeluaran dari sekolah. Menurut Kepala SMK Piri 1 Yogyakarta, Drs Jumanto tindakan tersebut dilakukan bersama dengan pihak kepolisian, sekolah orangtua siswa dan masyarakat sekitar. Dengan kegiatan dan program yang terarah dan terkoordinasi secara baik diharapkan dapat mencegah dan meminimalisir peredaran narkoba dikalangan siswa. "Kita lakukan tindakan preventif dengan melakukan sosialisasi bahaya narkoba. Selain itu, kita bersama aparat terkait, mulai dari kepolisian dan Dinas Pendidikan melakukan pula sidak ke siswa-siswa," papar Jumanto.

Sementara itu Satuan Narkoba Poltabes Yogyakarta akan mengkontinyukan operasi penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. Saat ini tengah dibuat jadwal operasi di beberapa Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) baik negeri maupun swasta. Pihak kepolisian juga akan berkoordinasi dengan masing-masing sekolah saat akan dilaksanakannya operasi. Intensitas operasi dipandang sebagai salah satu upaya mencegah pelajar mengonsumsi narkoba. Kasat Narkoba Poltabes Yogyakarta Kompol Saiful Anwar SSos SIK kepada KR, Senin (16/3) menjelaskan pihaknya patut bersyukur karena kebijakan operasi narkoba di kalangan pelajar mendapat respons positif dari pihak sekolah. Harapannya, ke depan kalangan pelajar bisa turut 'memerangi' peredaran narkoba. Saiful Anwar menjelaskan, dari sejumlah kasus penyalahgunaan narkoba yang ditangani, kalangan mahasiswa paling banyak jadi tersangka. Ketika dilakukan pemeriksaan, rata-rata para mahasiswa mengaku kebiasaan mengkonsumsi narkoba sudah diawali sejak di bangku SLTA.

Awalnya mereka sekadar mengkonsumsi jenis obat-obatan terlarang yang biasa diistilahkan 'pil koplo'. Kebiasaan itu berlanjut ketika kuliah dengan mengkonsumsi narkotika. "Operasi akan terus dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan," tandas Saiful Anwar. (Ria/Nik/M-1/Hrd)-x

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor