Kampanye Damai, Jangan Sekadar Simbolik

RADAR JOGJA - Genderang masa kampanye terbuka mulai ditabuh. Dan itu dimulai dengan penyelenggaraan deklarasi kampanye damai yang diikuti semua parpol kemarin. Dalam deklarasi di depan Rumah Dinas Wali Kota Jogja kemarin, semua parpol sepakat untuk menggelar kampanye simpatik, edukatif, damai, dan aman.

Namun, sejumlah kalangan berharap agar, kesepakatan yang dibuat itu tidak hanya sekadar simbolik dan manis di bibir saja. Semua pihak yang telah menekennya diminta untuk konsisten menjalankannya.

Saroyo, seorang penjual lotis di Jalan A Yani misalnya. Dia mengaku senang- senang saja ketika melihat arak- arakan kampanye parpol. Setidaknya, dia juga berharap ada rezeki yang menghampirinya, ketika sebagian diantara peserta membeli dagangannya.

"Tapi, saya jadi takut dan sedih jika ada kerusuhan. Sudah dagangan tidak laku, pulang tidak membawa uang," katanya kemarin (16/3). Ironisnya, jika kondisi itu terjadi terus- menerus selama masa kampanye, tentu akan meresahkan masyarakat.

Senada disampaikan Heru. Pegawai swasta di sebuah biro kontraktor ini berharap kampanye kali ini benar- benar menjadi media masing- masing parpol dan calon legislatif untuk menawarkan visi-misinya."Tidak hanya sekadar janji untuk meraup suara saja. Tapi juga ini jadi momentum untuk mencatat janji mereka seandainya nanti terpilih," terangnya saat ditemui di sekitar Balai Kota Timoho kemarin.

Ya, dalam deklarasi yang digelar kemarin, sebanyak 32 parpol yang mempunyai caleg berikrar untuk menciptakan kondisi yang kondusif di Kota Jogja. Bahkan, Wali Kota Jogja Herry Zudianto menaruh harapan besar dari hajatan lima tahunan ini. Tak hanya sekadar ingin Kota Jogja aman dan nyaman, Kang Herry sapaan akrab Wali Kota Jogja dua periode ini berobsesi kampanye damai di Jogja bisa menjadi daya tarik wisata.

"Itu mungkin saja terjadi. Jika kampanye yang digelar dengan santun. Kampanye yang tidak menakutkan dan menekankan rasionalitas," kata Herry usai menghadiri deklarasi kampanye damai di Kota Jogja kemarin. Esensi kampanye damai, kata dia adalah adanya saling menghargai satu sama lain dan tidak menyakiti.

Guna mengamankan jalannya kampanye di Kota Jogja, Poltabes Jogja menerjunkan 1.052 pasukan. Mereka ini akan diterjukan setiap hari di beberapa titik selama musim kampanye terbuka. Sejumlah lokasi dinyatakan sebagai titik rawan. Itu antara lain Jalan Malioboro, Mandala Krida dan Alun-alun Utara."Kami tidak akan segan- segan menindak tegas peserta kampanye pawai yang menggunakan sepeda motor dengan knalpot blombongan dan tidak mengenakan helm," kata Kapoltabes Kota Jogja Kombes Pol Agus Sukamso di Balai Kota Jogja kemarin.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Nasrullah menjelaskan, masa kampanye terbuka dari 16 Maret hingga 5 April 2009 mendatang. Setiap hari akan ada empat parpol melakukan kampanye. Kota Jogja dibagi dalam dua zona kawasan kampanye yaitu zona Selatan dan zona Utara. Pada pemilu kali ini, sebanyak 32 parpol dengan 525 calon legislatif akan memperebutkan 40 kursi di DPRD Kota Jogja.(din)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor