43 Franchise Ikuti Expo

Tak Terpengaruh Krisis, Perkuat Perekonomian Masyarakat
JOGJA -- Sebanyak 43 franchise, baik lokal ataupun asing turut serta dalam even Franchise and Business Concept Expo 2009, di Mandala Bhakti Wanitama Jogja, 24-26 April 2009. Expo kali ini merupakan bagian dari roadshow lima kota yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis franchise di berbagai daerah. Tidak terkecuali Jogja yang dinilai memiliki potensi market yang cukup besar.

Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Drs Anang Sukandar mengatakan, franchise adalah bagian dari sektor riil. Sementara melihat perkembangannya selama ini terlihat cukup bagus. Pihaknya optimis bahwa bisnis ini tidak hanya akan memperkuat perekonomian masyarakat tapi juga menambah lapangan pekerjaan.

Secara nasional, hadirnya bisnis franchise saat ini setidaknya telah mampu menyerap 700 ribu-1 juta tenaga kerja. "Kalau krisis global, mungkin pengaruhnya lebih banyak ke perbankan ataupun obligasi. Tapi franchise adalah bagian dari sektor riil. Justru pada momen seperti ini, sektor riil diperkirakan tumbuh dengan cukup pesat. Persoalan yang muncul, mungkin lebih pada faktor pengaruh daya beli masyarakat yang diprediksikan ikut turun," ungkap Anang Sukandar dalam konferensi pers pembukaan pameran franchise, Jumat kemarin.

Hal yang mesti dilakukan oleh franchisor maupun franchisee saat ini adalah bagaimana mengatasi daya beli yang menurun tersebut sehingga tidak berimbas kepada bisnis yang dikembangkan. Tentunya melalui beragam inovasi dan kreativitas dalam mempertahankan mutu produk ataupun strategi pemasaran yang tepat.

Lebih lanjut ia mengatakan, di Indonesia setiap tahunnya rata-rata terjadi pertumbuhan bisnis franchise antara 10-15 persen. Tahun 1991/1992 terdapat 35 bisnis franchise di Indonesia. Sebanyak 29 diantaranya adalah franchise asing, sementara enam diantaranya adalah franchise lokal. Namun di tahun 2007 telah terdapat sekitar 260 franchise asing dan 750 franchise lokal yang berkiprah di Indonesia.

Sementara even national roadshow franchise and business concept expo 2009 kali ini merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan. Sebelumnya, NEO Organizer telah menggelar even serupa di Jakarta dan Bandung. Pada penyelenggaraan di Jakarta, 80 franchise turut serta dengan nilai total transaksi di akhir even mencapai sekitar Rp 150 miliar. Sementara di Bandung, kegiatan diikuti oleh 60 peserta dengan total realisasi transaksi sebesar Rp 77 miliar.

Veronica Linda dari NEO Organizer mengatakan relatif sedikitnya peserta di Jogja, lebih disebabkan oleh faktor kesiapan franchise serta penyesuaian dengan tempat penyelenggaraan. "Yang kita ajak dalam pameran kali ini, adalah yang benar-benar siap dengan pertimbangan bahwa pasar di Jogja benar-benar menerima. Termasuk diantaranya menyangkut kesiapan delivery paket franchise yang ditawarkan oleh franchisor," ujarnya.

Menurut Veronica, meskipun hanya 43 franchise yang turut serta, namun brand yang mereka usung relatif cukup banyak. Beberapa diantaranya turut serta dengan menampilkan lebih dari 1 brand. "Jadi brandnya macam-macam. Karena tidak sedikit yang memiliki lebih dari 1 brand," paparnya.
Dalam kesempatan ini, berbagai kegiatan pun digelar untuk memeriahkan expo. Termasuk diantaranya seminar yang mengulas seluk beluk bisnis franchise. (tik)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor