RATUSAN HEKTAR TANAMAN PALAWIJA LUDES ; Petani Resah, Serangan TikusMengganas

SAPTOSARI (KR) - Masyarakat pesisir selatan Gunungkidul mulai dari Kecamatan Panggang, Saptosari, Tanjungsari dan Tepus resah, menyusul semakin ganasnya serangan tikus pada tanaman palawija terutama kacang tanah dan ubi kayu. Serangan tikus itu sulit diberantas. Tercatat ratusan hektar tanaman palawija di wilayah ini diperkirakan tidak bisa dipanen.

Kepala Desa Kanigoro, Kecamatan Saptosari Mujiyanto SSos yang ditemui KR Selasa (7/4) membenarkan bahwa adanya serangan hama tikus khususnya di pesisir selatan. Dari pengamatan yang dilakukan warga, tanaman yang diserang jaraknya sekitar 300 meter dari pantai ke arah utara. Sedangkan tanaman yang berada di bibir pantai justru selamat dari serangan hama tikus.
Kami sudah memerintahkan kepada seluruh dukuh untuk melakukan pendataan luas tanaman yang diserang tikus, kata Mujiyanto. Dari hasil pendataan akan segera dilaporkan ke Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura untuk ditindaklanjuti.

Hal senada juga disampaikan Kades Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari Hp Ristianto SSos yang ditemui secara terpisah, sekitar 50 hektar tanaman kacang tanah gagal dipanen, karena serangan hama tikus. Meskipun sudah dilakukan pengendalian dengan diberikan obat phospat dari Dinas Tanaman Pangan, namun tidak membuat jera kawanan tikus, bahkan saat ini jumlahnya semakin banyak. Yang semula serangan hanya di wilayah pesisir, kini sudah meluas ke wilayah utara, katanya.

Masyarakat di wilayahnya sangat berharap agar Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura segera membantu obat untuk membasmi tikus, karena warga sudah tidak lagi mampu membeli obat.
Kabid Pengendalian Hama Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunungkidul yang dikonfirmasi KR tidak ada di tempat. Sedangkan Sekretaris Dinas Tanaman Pangan Supriyadi STP yang ditemui mengaku, akhir-akhir ini banyak laporan dari kelompok tani tentang seragan hama tikus di wilayah selatan.
Dinas sudah membantu phospat untuk memberantas tikus, dan disarankan untuk dilakukan gerakan pemberantasan tikus secara massal. Jika kelompok tani masih membutuhkan phospat, Dinas Tanaman Pangan masih menyediakan, katanya. (Awa)-z

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor