Beringin Digoyang

HARIAN JOGJA - DANUREJAN: Anggota Dewan Penasihat Partai Golkar, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X menegaskan dirinya enggan terlibat dalam wacana musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) Partai Golkar. Namun, dia menyatakan sesuai anggaran dasar partai, Munaslub dapat berlangsung apabila mendapat dukungan dari dua per tiga Dewan Pengurus daerah (DPD) seluruh Indonesia.

“Saya tidak mau melibatkan diri dalam hal seperti itu [Munaslub]. Sesuai anggaran dasar partai, kalau memang didukung dua pertiga DPD, Munaslub bisa berlangsung,” ujarnya seusai penyerahan sertifikat tanah di Komplek Kepatihan, Senin (25/5). Selain itu, menurut dia, Munaslub bukan menyangkut kinerja Partai Golkar di bawah kepemimpinan Jusuf Kalla.

“Persoalannya tidak masalah kemajuan atau kemunduran, namun apa yang terjadi secara internal pada saat ini. Itu yang harus diketahui,” terangnya. Terpisah, Ketua DPP Golkar Muladi mengatakan, pihaknya tidak akan mengusulkan Munaslub guna mengganti Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla yang saat ini maju menjadi calon presiden (capres).

“Jika kalah, JK harus legowo untuk mengundurkan diri dari Ketua Umum. Jadi tidak perlu ada Munaslub. Yang ada adalah munas dipercepat,” kata Muladi. Ia menambahkan, saat Golkar hanya meraih 14% pada pemilihan umum (pemilu) lalu sebenarnya ada rencana JK untuk mengundurkan diri dari jabatannya, namun niat itu urung dilakukan.

Politisi muda Partai Golkar Yuddy Chrisnandi menilai tidak ada ketentuan organisasi yang mengharuskan seorang ketua umum partai mundur dari jabatannya bila kalah pemilu. Pernyataan Muladi dinilai Yuddy tidak lebih dari imbauan moral.

“Menang atau kalahnya JK dalam pilpres nanti adalah takdir Allah SWT. Pernyataan Pak Muladi yang meminta JK mundur bila kalah lebih merupakan imbauan moril, bukan suatu keharusan,” kata Yuddy kepada detikcom.
Iskandar Manji, anggota tim sukses JK-Wiranto yang juga Wasekjen Partai Golkar mengaku sudah lelah menanggapi pernyataan-pernyataan kontroversial gubernur Lemhanas itu.

Rakornas PAN DPP Partai Amanat Nasional akan menggelar acara rapat koordinasi nasional (Rakornas) yang di antaranya untuk menegaskan sikap partai itu dalam memberi dukungan politik kepada Yudhoyono dalam pilpres mendatang. Ketua Pelaksana Rakornas Rizal Djalil di ruang fraksi PAN DPR Jakarta, Senin, Rakornas yang akan diselenggarakan pada Selasa (26/5) di Hotel Sultan itu akan diikuti oleh 250 peserta yang terdiri dari segenap pengurus DPP, MPP dan DPW PAN se-Indonesia.

Selain itu, menurut Rizal, dalam acara itu Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir juga akan menyampaikan pernyataan sikapnya terkait dukungan pada SBY itu. Sementara kabar yang beredar, dukungan PKS pada pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono karena PKS mendapat jatah empat kursi menteri.

Tadinya PKS meminta delapan kursi menteri. Tapi SBY hanya setuju empat kursi. Namun hal itu dibantah oleh Ketua Tim Nasional Kampanye SBY - Boediono, Hatta Rajasa dan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Ahmad Mubarok.

Oleh Budi Cahyana
HARIAN JOGJA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor