Jelang Pilpres, Kodim Siapkan 600 Personil

BANTUL - Tiga capres dan cawapres sudah resmi mendaftarkan diri ke KPU, hal itu menunjukkan persaingan antar kandidat di pemilu presiden (pilpres) 8 Juli mendatang bakal ketat. Oleh sebab itu, keamanan dan ketertiban menjelasng pilpres yang tinggal delapan minggu harus dijaga supaya pelaksanaan pemilu sukses. Untuk mewujudkan keamanan, tentu tidak hanya menjadi tugas Polri saja, namun juga tugas ABRI serta seluruh organisasi masyarakat (ormas).

"Petugas keamanan yang ada di depan tetap polisi, kita hanya memback up saja," kata Komandan Kodim (Dandim) Bantul Letnan Kolonel Infantri Digdo PH saat ditemui disela-sela acara sarasehan dan donor darah yang diselenggarakan PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Imogiri di Gedung Serba Guna Imogiri kemarin (17/5).

Meski sifatnya hanya mem-back up, lanjut Digdo, namun Kodim 403 tetap akan mempersiapkan personil untuk mengamankan pemilu. Personil AD yang dikerahkan untuk mengamankan wilayah Bantul sebanyak 600 personil. "Jadi, kita sudah siap dan sudah berkordinasi dengan Polri untuk mengamankan pelaksanaan pemilu 8 Juli mendatang," tambahnya.

Menurut Digdo, pihaknya juga telah menentukan daerah yang dinilai rawan terhadap keributan massa antar pendukung capres dan cawapres. Daerah yang masuk kategori zona merah yakni kawasan perbatasan wilayah kabupaten atau kota.

"Biasanya yang rawan itu daerah perbatasan, sebab disana tempat bertemunya massa pendukung dari masing-masing daerah," terangnya.

Sementara itu, PC Pemuda Pancasila Kabupaten Bantul sebagai salah satu ormas kepemudaan di Indonesia dengan tegas tidak akan mendukung salah satu capres maupun cawapres yang bakal berlaga pada pilpres 8 Juli mendatang. Meski tidak menutup kemungkinan ada anggotanya yang menjadi simpatisan parpol tentu, namun yang bersangkuta bukan atas nama Pemuda Pancasila tapi pribadi.

"Kita tidak akan bermain dalam politik praktis dan dengan tegas menyatakan netral," kata Bendahara PAC Pemuda Pancasila Imogiri Susilo Susilo Hapsoro kemarin (17/5).

Menurut Susilo, Pemuda Pancasila memilih fokus menghidupkan organisasi yang telah lama fakum sejak 1997 silam. Pemuda Pancasila akan berusaha pemberdayaan organisasi untuk kepentingan sosial kemasyarakatan dan memperdayakan anggotanya.

"Kita akan mengubah citra Pemuda Pancasila yang dulu terkesan seperti preman, pemuda nakal menjadi pemuda yang lebih santun dan lebih berjiwa sosial kepada masyarakat," tambahnya.

Salah satu cara adalah dengan cara menggelar aksi donor darah, selain itu juga akan melakukan aksi bedah rumah di sebuah rumah milik warga Bantul yang terkena musibah tanah longsor beberapa waktu lalu. "Dalam aksi bBedah rumah itu kami bekerjasama dengan Tagana DIJ," tegasnya. (mar)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir