Ratusan Juta Perhari Terbuang Percuma

RADAR JOGJA - Sampah masih menjadi masalah serius yang dihadapi Kota Jogja. Data dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jogja, setiap hari jumlah sampah di Kota Jogja mencapai 1.400 meter kubik. Sayangnya, jumlah sampah sebanyak itu sampai saat ini hanya terbuang percuma dan belum bisa dimanfaatkan secara ekonomis. Berangkat dari keprihatinan itu, Pemkot Jogja segera membuat pilot project pemanfaatan sampah menjadi bernilai ekonomis. Langkah itu dilakukan dengan mengadopsi teknologi pemanfaatan sampah yang dilakukan PT Mitratani Mandiri Perdana (www.solusisampah.com) yang sudah dikembangkan di Bekasi Jawa Barat. Disana, sampah tidak hanya dikumpulkan, tapi juga dikembangkan menjadi barang-barang ekonomis.

Menurut Hidayat, selaku Direktur PT Mitratani Mandiri Perdana, untuk mengawali model pengelolaan sampah ini, dia mendirikan sejumlah warung. Masyarakat bisa berhubungan dengan warung yang diberi bantuan permodalan ini dengan system barter. "Masyarakat bisa menukarkan sampah-sampah yang ada di sekitarnya dengan berbagai barang yang dijual," terang HIdayat di Balai Kota Jogja kemarin.

Model ini, lanjut dia, akan dikembangkan di Kota Jogja. Sejumlah warung akan didirikan di sejumlah wilayah di Kecamatan Umbulharjo sebagai pilot project. Warung ini tidak hanya sekadar sebagai tempat transaksi, namun, dalam beberapa hari sekali sampah-sampah yang sudah diklasifikasi akan diambil oleh pengelola. Baru selanjutnya akan diolah menjadi bahan produktif, mulai pupuk sampai dengan sampah anorganik, termasuk sampah plastik.

Hidayat mengaku tertantang untuk mengelola sampah di Jogja ini. Tidak hanya karena urusan ekonomis karena memang bernilai bisnis tinggi, pria kelahiran Magelang ini menilai pengelolaan sampah di Jogja erat kaitannya dengan pengembangan Kota Jogja sebagai kota pariwisata. "Melihat potensinya 1.400 meter kubik perhari, jika dinilai ekonomis bisa mencapai Rp 560 juta," terangnya.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jogja Hadi Prabowo mengatakan, sejauh ini sampah yang dihasilkan masyarakat belum bisa dimanfaatkan secara maksimal."Sebagian besar hanya dibuang di TPA Piyungan," jelasnya.

Wakil Wali Kota Jogja Haryadi Suyuti menyambut positif inisiatif untuk mengembangkan sampah agar bernilai ekonomis ini. Sebagai tahap awal, pihaknya memang tidak akan mengembangkannya dalam jumlah missal. Namun, akan membuat beberapa pilot project terlebih dulu untuk memberikan bukti kepada masyarakat tentang keseriusan proyek ini.

"Kami akan maksimalkan dulu pilot project ini. Jika sudah dibuktikan, selanjutnya biar masyarakat menilainya lebih dulu sebelum kami ekspos secara luas ke masyarakat," terangnya.(din)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir