Stok dan Harga Kebutuhan Pokok Stabil

RADAR JOGJA-Pemantauan Tim Pengendalian Inflasi (TPI) DIJ memperlihatkan stok dan harga kebutuhan pokok sampai minggu ke3 Mei ini relatif aman. Khusus beras, jumlah stok beras di DIJ mengalami peningkatan dan cenderung berlimpah.

Menurut Ketua Tim Pengendalian Inflasi DIJ Tjahtjo Oetomo K, stok beras yang dimiliki BULOG aman hingga Juni 2010 mendatang. "Jogjakarta akan menghadapi panen raya ke dua yang dimulai Mei hingga Agustus tahun ini," kata Tjahjo di kantornya kemarin.


Stok komoditas bahan makanan lain juga menunjukkan hal yang sama. Produk seperti cabe, bawang merah mendapatkan pasokan yang memadai. Selama tiga bulan ke depan, justru cenderung berlimpah karena panen kedua komoditas kelompok pangan tersebut cukup tinggi di Mei hingga Agustus 2009.

"Lelang komoditas cabe keriting yang sebagian besar merupakan hasil panen dari hasil budidaya di lahan pasir pantai selatan selama musim panen raya mencapai 6-7 ton per hari, jumlah yang lebih dari cukup untuk kebutuhan masyarakat Jogjakarta," kata Tjahjo yang sehari-hari sebagai Pemimpin Bank Indonesia (BI) Jogjakarta ini.

Demikian pula dengan pasokan gas dan pengadaan tabung gas Pertamina yang berjalan lancar. Pendirian dan pengoperasian stasium pengisian bahan bakar gas di beberapa kabupaten dan kota bisa menjamin ketersediaan pasokan gas. Bahkan sebagian stasin juga menampung permintaaan gas dari Magelang dan Purworejo.

"Pengamanan pasokan tabung gas sudah distandarisasi. Pertamina berkoordinasi dengan Polda DIJ dan akan melakukan tindakan tegas jika ada pelanggaran," paparnya.

Karena harga relatif stabil diperkirakan inflasi dipastikan rendah. Hingga Mei ini, diprediksikan laju inflasi DJ juga mengalami penurunan dan lebih rendah dibanding inflasi pada periode yang sama tahun lalu.

"Perkembangan yang positif karena di tengah-tengah perekonomian yang tertekan akibat krisis global. Jika perkembangan sampai akhir tahun sama bisa dipastikan inlfasi tahun 2009 akan lebih rendah, di bawah rata-rata angka historisnya," kata pria yang akan mengakhiri tugasnya sebagai Pemimpin Bank Indonesia Jogjakarta tahun ini.

Di sisi lain, TPI DIJ juga memaparkan Program Pemberdayaan Tenaga Kerja Krban Pmutusan Hbungan Krja (PHK) yang telah dilaksanakan dinas tenaga kerja dan transmigrasi. Program tersebut diikuti 300 peserta dari target awal 700 peserta sampai akhir tahun.

"Program tersebut memang dilanjutkan sebagai bagian dari stimulus fiskal yang disiapkan pemprov DIJ dalam menghadapi peningkatan PHK akibat krisis global," katanya. (hes)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Terekam CCTV, Napi Asimilasi Ini Curi Uang dan Rokok di Pasar Sleman

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir