Antisipasi AI, Bagikan Tamiflu

Dinkes Dirikan Posko, Tampung Laporan Warga
MUNGKID - Dinas Peternakan dan Perikanan (Peterikan) Pemkab Magelang melakukan sosilisasi mobilisasi flu burung, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat memilih membagikan tablet tamiflu. Obat ini diyakini banyak pihak, bisa untuk mengantisipasi penularan Avian Influenza (AI) atau penyakit flu burung. Jumlah yang dibagikan Dinkes kepada masyarakat, untuk sementara ini tercatat 64 ribu tablet tamiflu.

"Obat-obatan itu bantuan dari Pemprov Jateng. Ada sebagian kami simpan di kantor Dinas Kesehatan, sebagai persediaan. Sebagian besar sudah kami distribusikan ke Puskesmas, terutama di wilayah dianggap rawan timbul kasus flu burung," kata Kepala Dinkes, Hendarto kemarin.

Tidak hanya itu, Dinkes juga telah melaksanakan penyuluhan tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam rangka penanganan kasus flu burung. Termasuk membuka posko di lokasi kejadian selama sepekan. "Sebagai contoh, menindaklanjuti laporan adanya kematian mendadak puluhan ekor ayam di tiga desa pekan lalu. Masing-masing, Desa Ngadirojo, Kecamatan Secang, Tegalrandu (Grabag) dan Ngadipuro (Dukun), kami membuka posko penanganan flu burung. Posko itu sebagai tempat pelaporan warga secara cepat jika sewaktu-waktu masih menjumpai kematian ayam secara mendadak dengan berbagai tanda akibat AI," tuturnya.

Dalam kasus di tiga daerah tersebut, hasil tes cepat (rapid test) yang dilakukan petugas Dinas Peterikan terhadap 21 dari 35 bangkai ayam yang mati tadi, diketahui positif karena AI. "Tetapi selama posko dibuka, tidak ditemukan adanya warga yang terkena flu burung. Kalau pun ada, hanya terjangkit flu biasa, bukan terinfeksi flu burung," tambahnya.

Belum lama ini puluhan ayam milik warga di Desa Ngadipuro, Dukun, yang berada di lereng barat Gunung Merapi, mati mendadak. Petugas Dinas Peterikan mendatangi lokasi yang dilaporkan terdapat temuan ayam mati tersebut. Tetapi, tidak ditemukan bangkai ayam karena telah dibuang oleh warga ke sungai.

Temuan 21 ekor ayam terkena terserang Avian Influenza (AI) atau flu burung melalui rapid test ada pada 16 ekor ayam di Grabag dan lima ekor ayam di Ngadirojo, pada Senin (25/5) lalu. Apalagi ciri ayam yang mati mendadak di dua desa itu antara lain jengger bengkak, warna biru dan hidungnya berlendir.

Pihak Peterikan telah mengirim sampel bangkai ayam ke Balai Besar Veteriner di Jogja untuk uji laboratorium guna menemukan penyebab pasti atas kematian secara mendadak ayam tersebut. Hasilnya masih ditunggu. Petugas juga telah melakukan penyemprotan disinfektan terhadap ternak unggas yang ada di tiga desa itu. Ditambah, warga melakukan kandangisasi terhadap ternak mereka dan biosekuriti.

Pemkab Magelang melalui Dinas Peterikan telah melakukan sosialisasi mobilisasi pencegahan AI yang diikuti peserta yang sebagian besar berasal dari jajaran pengurus rukun tetangga dan rukun warga. Antara lain berasal dari Kecamatan Borobudur, Muntilan, Mungkid, Grabag, Secang, Salam, dan Ngablak yang ternak warganya dinilai potensial terserang AI. (dem)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor