HARI KEDUA LATIHAN UNPK ; Tak Ada Soal Braille, Repotkan Pengawas

YOGYA (KR) - Tingkat kehadiran peserta pada hari kedua pelaksanaan latihan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK), Rabu (17/6) di beberapa Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) masih kurang. Tidak adanya soal Braille untuk peserta tuna netra merepotkan pengawas. Mereka harus menyiapkan pendamping untuk membantu menjawab soal.
Penilik Pendidikan Non Formal (PNF) Kecamatan Gondokusuman Sigit Haryanto mengatakan tingkat kehadiran peserta selama dua hari pelaksanaan latihan ujian tidak bisa 100 persen karena banyak yang masih bekerja. Total jumlah peserta UNPK di Kecamatan Gondokusuman sebanyak 20 orang Paket A, 92 orang Paket B dan 84 orang Paket C. Dari jumlah tersebut beberapa peserta UNPK Paket A adalah tuna netra.

"Kemarin ada beberapa soal yang jumlahnya kurang sehingga harus fotokopi sendiri. Walaupun kurangnya 2-3 soal tapi cukup mengganggu pelaksanaan ujian. Selain itu, peserta tuna netra tidak mendapat soal Braille padahal sejak awal sudah kami laporkan ke dinas," katanya.
Minimnya jumlah peserta latihan UNPK menurut Sigit karena alasan pekerjaan dan jadwal latihan. Biasanya latihan ujian dilaksanakan bersamaan dengan Evaluasi Hasil Belajar (EHB) namun kali ini EHB digelar setelah UNPK. Peserta UNPK di Kecamatan Gondokusuman berasal dari 4 PKBM.
Ketua PKBM Ngudi Mulyo, Sugiyati, mengatakan, hari kedua pelaksanaan latihan UNPK Paket C dan Paket B ditempatnya masih diwarnai keterlambatan dan ketidakhadiran peserta. Sebagian peserta tidak bisa hadir karena alasan pekerjaan. Fenomena tersebut memaksa pengelola PKBM harus mengambil kebijakan khusus, diantaranya dengan memberikan kesempatan pada peserta untuk mengerjakan soal sesuai dengan waktu luang yang dimiliki.
Sementara itu Jakina dan Riyanto peserta latihan UNPK di PKBM Bangunkarsa mengaku mata pelajaran Geografi dan Sosiologi dirasa sulit. Namun menurut mereka lebih baik sulit saat latihan sehingga lebih siap menghadapi ujian sesungguhnya. Mereka mengikuti kejar Paket C karena tidak menyelesaikan pendidikan di SMA.

Menurut Kepala PKBM Bangunkarsa, Drs HM Mawardi Dalda, di tempatnya ada 78 peserta Paket C reguler dan 42 Paket B. Riyanto menurutnya termasuk siswa yang rajin, tiap hari selalu menyempatkan datang mengikuti kegiatan belajar dan mengajar di PKBM Bangunkarsa. PKBM yang dikelola Mawardi tersebut menempati gedung SDN Bangirejo 1 -2.
"Latihan ujian sama dengan pra Unas, supaya peserta lebih siap dan semangat,"kata Mawardi. Soal-soal menurutnya, dari Dinas Pendidikan Propinsi DIY. Mawardi menginginkan semua peserta bisa berhasil dengan baik, oleh karena itu PKBM yang dia pimpin berusaha memberikan pelayanan semaksimal mungkin.(Nik/Ria/War)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor