KPU KOTA TERIMA LOGISTIK; Senin, Panwaslu Serahkan Bukti ke Polda

YOGYA (KR) - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu DIY) akan melapor ke Polda DIY tentang dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan kampanye yang dilakukan dalam acara 'Boediono Mendengar' yang berlangsung 13 Juni lalu. Pihak terlapor dalam hal ini adalah penanggungjawab dari kegiatan tersebut, yaitu GBPH Prabukusumo selaku Ketua Tim Kampanye Daerah SBY-Boediono. "Senin 22 Juni kami akan menyerahkan bukti-bukti acara tersebut, termasuk hasil klarifikasi kami terhadap pihak yang kami undang," kata Ketua Panwaslu DIY Agus Triyatno.

Dari klarifikasi yang telah dilakukan, hampir semua pihak mengaku tidak tahu kalau kegiatan yang digelar di Jogja Expo Center (JEC) tergolong kampanye. Termasuk Prof Mudrajat Kuncoro, guru besar di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM yang dipanggil Jumat (19/6) yang mengira bahwa acara tersebut merupakan acara akademis. "Kapasitas saya dalam acara 'Boediono Mendengar' adalah sebagai panelis, Pak Boediono rekan dekat di UGM, maka saya datang," kata Mudrajat. Keikutsertaan mahasiswa yang menggunakan jaket almamater juga karena mengira kegiatan itu tidak lebih dari temu publik yang diikuti berbagai kalangan.

Dalam klarifikasi tersebut, Mudrajat juga menyerahkan fotokopian surat klarifikasi dari Freedom Institute yang ditandatangani oleh Rizal Malarangeng selaku Direktur Eksekutif. Isi surat tersebut intinya membantah bahwa acara 'Boediono Mendengar' adalah kampanye. Terpisah Koordinator Pendidikan Pemilih, Humas dan Data Informasi KPU Kota Yogyakarta Titok Haryanto mengemukakan, logistik Pilpres 2009 mulai datang.

"Surat suara sudah datang, Senin depan akan dimulai sortir dan pelipatan dengan melibatkan 50 orang tenaga sortir," kata Titok. Sedangkan sosialisasi akan terus dilakukan. Diakui Titok, minat masyarakat untuk mengikuti sosialisasi di kawasan tertentu, seperti di Pasar Klitikan tidak disambut dengan antusias. Namun hal itu dikarenakan suasana pasar yang sangat ramai. Selain itu masyarakat ternyata sudah banyak yang tahu tentang pelaksanaan Pilpres 2009, termasuk teknis pencontrengan. "Tayangan di media massa cukup membantu masyarakat untuk mengetahui pelaksanaan Pilpres 2009," kata Titok. (Apw)-f

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor