ORMAS PPP DUKUNG MEGA-PRABOWO ; Megawati Kontrak Politik dengan GTT

YOGYA (KR) - Calon Presiden Megawati Soekarnoputri melakukan kontrak politik dengan para guru dan pegawai tidak tetap (GTT/PTT) DIY, Rabu (24/6) di Gedung Mandala Bhakti Wanitatama. Megawati yang berpasangan dengan Prabowo Subianto menandatangani beberapa butir kontrak politik yaitu mengenai pembuatan undang-undang baru, peningkatan kesejahteraan, tunjangan hari tua, serta tunjangan kesehatan GTT/PTT sekolah swasta.

“Saya kurang sreg, kok ada yang namanya pendidik itu tidak tetap,” kata Megawati di depan ratusan GTT/PTT. Megawati prihatin jika selama ini kesejahteraan GTT/PTT ternyata masih memprihatinkan. Padahal seoran guru bukan hanya memberikan materi pelajaran semata. Namun seorang guru juga bertugas untuk mendidik muridnya agar memiliki mental dan kepribadian bangsa yang kuat.
Capres dengan nomor urut 1 yang datang tidak didampingi Prabowo ini menyatakan, sebagai pilar bangsa beban tugas guru yang berat perlu didukung oleh kesejahteraan yang cukup.
Jika terpilih menjadi presiden, Megawati secara tegas mengatakan akan memenuhi isi kontrak politik yang telah ia tandatangani. Sebagai gantinya ia akan menagih balik kepada guru-guru akan kinerja yang baik.
Usai melakukan kontrak politik dengan GTT/PTT, Megawati menyampaikan orasi di depan ribuan pendukungnya di Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta. Mega berjanji, akan mendorong fraksi PDIP untuk segera menyelesaikan Rancangan Undang Undang Keistimewaan (RUUK).

Jika UU tidak juga disahkan pada masa pemerintahan sekarang, Mega berjanji akan menyelesaikan RUU Keistimewaan DIY jika terpilih kembali menjadi presiden. “Kalau bukan pemerintahannya Ibu Mega, walahualam,” ujarnya.
“Melalui kontrak politik, kami ingin menegaskan bahwa saya dan pak Prabowo berpihak pada ekonomi kerakyatan,” kata Megawati
Salah satu yang cukup menyita perhatian dalam kampanye Megawati di Yogyakarta adalah banyaknya bendera-bendera ormas Gerakan Pemuda Ka’bah (GPK) Macan Tamil dalam acara itu. GPK Macan Tamil sendiri merupakan ormas kepemudaan yang berada di bawah naungan Partai Persatuan Pembangunan. Padahal, PPP   pendukung SBY-Boediono.

“Ada 50 bendera dan satu spanduk yang terpasang di depan podiun kampanye Mega-Pro. Itu jelas melanggar kebijakan partai. Kalau Macan Tamil mau ke Mega-Pro silakan, tapi DPW PPP tidak mengizinkan membawa  atribut partai,” tegas Ketua DPW PPP DIY H Sukry Fadoli melalui penanggungjawab H Maman Sulaiman.

di Kantor DPW PPP DIY, (24/6).
DPW PPP DIY menilai GPK Macam Tamil telah melanggar kebijakan partai dengan memasang bendera umbul-umbul dan atribut spanduk PPP dalam kampanye Pilpres Mega-Pro di Alun-alun Utara. Karena itu, DPW PPP akan segera menindaklanjuti dengan memberikan sangsi kepada pimpinan GPK Macan Tamil M Taufan.
Dikatakan Maman, bendera, umbul-umbul dan atribut yang terpasang di arena kampanye Mega-Pro bukan atas perintah DPW PPP DIY, tetapi atas inisiatif GPK Macan Tamil. “Tindakan lebih lanjut menunggu Syukri Fadholi yang saat ini berada di luar kota,” kata Maman.
(Apw/R-1)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Super Murah "Back To School" Matahari Godean Toserba & Swalayan

Kasus Corona DIY Tambah 10 Jadi 169, Ada dari Klaster Gereja dan Indogrosir

Bebas 2 Pekan, Napi Asimilasi di Yogya Diciduk Gegara Nyolong Motor